Page 226 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 226

pemberian, persyaratan dan jenis Manfaat Layanan Tambahan (MLT) dalam program Jaminan
              Hari Tua ( JHT ) menjadi Permenaker no. 17 Tahun 2021.
              Perubahan  atau  revisi  itu  dilakukan  untuk  memastikan  para  pekerja  memiliki  rumah  sendiri
              melalui skema MLT dalam program dana JHT. Adapun manfaat tambahan ini berupa pinjaman
              uang muka perumahan (PUMP), Kredit Perumahan Rakyat ( KPR ), dan pinjaman renovasi rumah
              (PRP) kepada peserta program JHT.

              JHT sebelumnya ada dengan Permenaker No. 35 Tahun 2016. Namun berdasarkan beberapa
              evaluasi,  jumlah  penggunanya  masih  kurang.  Direktur  Utama  BP  Jamsostek  Eko  Cahyo
              menyampaikan  pentingnya  memberikan  sense  of  emergency  agar  para  pekerja  tertarik
              mengambil program MLT JHT.

              " Sense of emergency ini yang mestinya bisa terbangun dengan adanya MLT. Karena rumah
              sebagai  kebutuhan  yang  urgent/pokok,"  ujar  Eko  dalam  press  conference  virtual  Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan Nomor 17 Tahun 2021, Rabu (3/11/2021).
              "Banyak pekerja yang belum menjadi peserta itu selain karena belum aware, tetapi juga merasa
              belum perlu. Jadi dengan harapan adanya program Manfaat Layanan Tambahan ini bisa jadi
              daya dorong untuk mereka agar segera bergabung karena ada manfaat tambahannya," jelas
              Eko.
              Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
              Tenaga  Kerja  (PHI-JSK)  Kementerian  Ketenagakerjaan  RI,  yakni  Indah  Anggoro  Putri,
              mengungkapkan bahwa kurangnya peserta MLT JHT terjadi karena masih kurangnya sosialisasi,
              pemberian pemahaman, dan daya tarik.

              "Adanya  kurang  sosialisasi  bahwa  dana  JHT  yang  pekerja  iurkan,  yang  dikelola  oleh  BPJS
              Jamsostek itu sebenarnya dapat dimanfaatkan dalam bentuk perumahan," ungkap Indah.

              Indah menyebutkan, kurangnya daya tarik terjadi dikarenakan bunga MLT yang terlalu tinggi.

              "Evaluasi kami juga melihat bahwa bank-bank penyalur juga kurang memberikan pelayanan-
              pelayanan khusus yang memudahkan bagi para pekerja mengambil manfaat MLT ini," jelasnya.

































                                                           225
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231