Page 230 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 230

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI-JSK)
              Kemenaker Indah Anggoro Putri mengatakan kementeriannya mengevaluasi kembali sejumlah
              fasilitas pembiayaan yang ada pada manfaat layanan tambahan (MLT) program JHT.

              Alasannya, realisasi penyaluran MLT perumahan bagi pekerja atau buruh mengalami penurunan
              yang drastis selama tiga tahun terakhir.

              "Sejak 2017 MLT ini sudah ada tetapi kenapa kok kurang banyak yang menggunakannya, kami
              mengevaluasi diri ternyata pemerintah kurang mensosialisasikan kepada pekerja, selain itu daya
              tarik MLT juga kurang karena bunga terlalu tinggi jadi apa bedanya dengan KPR biasa," kata
              Putri saat mengadakan konferensi pers, Jakarta, Rabu (3/11/2021).

              Lewat  evaluasi  yang  termaktub  dalam  Permenaker  itu,  Putri  mengatakan  kementeriannya
              memberikan keringanan bunga pinjaman yang relatif dapat bersaing dengan program KPR dari
              swasta. Selain itu, pekerja yang sudah menggunakan program KPR dapat pindah ke MLT untuk
              melanjutkan pembiayaan rumah mereka.
              Putri menambahkan lembaga penyalur MLT juga diperluas kepada bank-bank daerah. Dengan
              demikian, lembaga penyalur MLT tidak berpatok pada Bank Himbara. Misalkan, pekerja dapat
              mengajukan MLT lewat bank DKI, Bank Jatim hingga Bank Sulsel.

              "Kami juga mengajak pengusaha untuk benar-benar terlibat dalam MLT ini, nanti ada perusahaan
              pengembang yang juga di bawah kontrol Apindo dapat membuat perumahan yang dekat dengan
              pabrik atau tempat kerja," tuturnya.

              Adapun  berdasarkan  data  milik  Kementerian  Ketenagakerjaan,  realisasi  penyaluran  MLT
              perumahan bagi pekerja atau buruh mengalami penurunan yang signifikan hingga tahun 2020.
              Pada 2017, realisasi MLT perumahan tercatat sebanyak 658 unit lalu meningkat menjadi 1.385
              unit di tahun 2018.

              Pada tahun 2019, realisasi penyaluran MLT perumahan malah turun drastis di posisi 398 unit.
              Puncaknya selama pandemi tahun lalu, realisasi penyaluran MLT hanya 82 unit.




































                                                           229
   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235