Page 112 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 DESEMBER 2021
P. 112
"Ini harus menjadi kewaspadaan kita fenomena akhir-akhir ini luar biasa kita. Yang ada trauma
itu perempuan sebenarnya, meskipun sebenarnya korban kekerasan seksual itu tidak hanya
perempuan tetapi mayoritas itu perempuan," kata Ida Fauziah dalam acara Konferensi Pers ILO
dan AJI Indonesia: Pelatihan dan Kompetisi Media untuk Meningkatkan K3 dan Budaya Tempat
Kerja yang Bebas Kekerasan di Jakarta, Selasa (14/12).
Ida mengaku tak bisa menoleransi adanya kekerasan seksual dalam lingkungan kerja. Kekerasan
dalam dunia kerja, menurut Ida bukan hanya fisik tetapi juga psikologis, termasuk perampasan
hak dan martabat pekerja.
"Martabat itu mahal ya harganya dan ini berdampak bagi pekerja secara individu. Jangan salah
ini dampaknya kepada perusahaan juga," katanya.
Kekerasan ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan tidak aman. Bahkan bila
terungkap akan mencoreng nama baik perusahaan. Buntutnya perusahaan akan kehilangan
kepercayaan publik.
"Kekerasan dan pelecehan seksual tidak sejalan dengan prinsip program decent work (kerja
layak) sebagaimana yang tertulis dalam Konvensi ILO C190 dan Rekomendasi ILO Nomor 206,"
ujar Ida.
Ida mengaku pihaknya terus berkomitmen melindungi pekerja dari paparan kekerasan dan
pelecehan seksual di tempat kerja. Terlebih lagi di masa pandemi Covid-19.
"Beberapa waktu yang lalu bersama teman-teman konfederasi serikat pekerja, serikat buruh dan
persamaan dengan APINDO kami memberikan support kepada DPR untuk segera menyelesaikan
RUU PKS, penghapusan kekerasan seksual," tandasnya.
Reporter: Yopi M Sumber: Liputan6.com [eko].
111