Page 84 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 DESEMBER 2021
P. 84

Namun, Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap dilarang bepergian keluar daerah dan mengambil cuti.
              Hal  itu  untuk  menekan  penyebaran  Covid-19  selama  libur  Nataru.  Berbeda  dengan  ASN,
              pekerja/buruh di sektor swasta masih dapat mengambil cuti. Meski begitu, pekerja/buruh yang
              akan mengambil cuti Nataru diimbau untuk tidak melakukan perjalanan.

              Berikut aturan terkait perbedaan kebijakan cuti ASN dan karyawan swasta saat Nataru: ASN
              Dilarang Cuti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo
              Kumolo menginstruksikan ASN untuk tidak bepergian keluar daerah. ASN juga tetap dilarang
              mengambil cuti pada Natal dan Tahun Baru.

              "ASN  tetap  tidak  boleh  mengambil  cuti  dan  keluar  daerah  pada  Nataru,"  ujarnya  dalam
              keterangan di laman Kemenpan RB, Senin (13/12/2021).

              Larangan cuti bagi ASN ini termuat dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 26 Tahun 2021
              tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Cuti bagi Pegawai Aparatur
              Sipil Negara selama Periode Hari Raya Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 dalam Masa
              Pandemi Covid-19. Larangan ini berlaku pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

              Namun, larangan tidak berlaku bagi ASN yang berada di area aglomerasi, seperti Jabodetabek,
              Solo Raya, dan Bandung Raya. ASN yang bepergian untuk tugas kedinasan, harus memperoleh
              Surat Tugas yang ditandatangani minimal Pejabat Tinggi Pratama atau Kepala Kantor Satuan
              Kerja.

              ASN yang dalam keadaan terpaksa juga diperbolehkan ke luar daerah, misalnya keluarga inti
              sakit  atau  meninggal  dunia.  Namun,  harus  mendapatkan  izin  tertulis  dari  pejabat  pembina
              kepegawaian di instansinya. Larangan tersebut dikecualikan bagi ASN yang cuti melahirkan, cuti
              sakit, atau cuti karena alasan penting bagi PNS. Selain itu, cuti melahirkan atau cuti sakit bagi
              Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

              Karyawan  Swasta  Boleh  Ambil  Cuti  Sementara  itu,  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,
              mengimbau  pengusaha  maupun  pekerja/buruh  untuk  tetap  menerapkan  protokol  kesehatan
              secara ketat jelang libur Nataru.

              Menaker  mengajak  semua  pihak  bersama-sama  saling  menjaga  guna  mencegah  terjadinya
              lonjakan  kasus  Covid-19.  Terkait  cuti  untuk  pekerja/buruh  di  sektor  swasta  diatur  melalui
              Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP), maupun Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

              Meskipun cuti bersama ditiadakan, Menaker Ida menyebut, pekerja/buruh di sektor swasta masih
              dapat mengambil cuti. Selanjutnya, Ida mengimbau pekerja/buruh yang akan mengambil cuti
              Nataru sebaiknya menahan diri untuk tidak melakukan perjalanan.

              Hal ini mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Namun, bagi pekerja/buruh
              yang memiliki alasan mendesak untuk melakukan perjalanan, diwajibkan untuk tetap mematuhi
              protokol kesehatan.
              "Kami  mempersilakan  teman-teman  pekerja/buruh  di  sektor  swasta  untuk  mengambil  hak
              cutinya." "Namun ingat harus tetap menerapkan 5M, memakai masker, mencuci tangan dengan
              air  mengalir  dan  sabun  atau  handsantizer,  menjaga  jarak,  menghindari  kerumunan,  dan
              mengurangi mobilitas," ujarnya dalam keterangan di laman Kemnaker, Sabtu (11/12/2021).
              "Kami sangat berharap situasi yang semakin baik ini akan terus terjaga, dan itu akan terwujud
              melalui kepatuhan kita bersama dalam menerapkan protokol kesehatan," sambung Ida.

              (Tribunnews.com/Nuryanti) Berita lain terkait Natal dan Tahun Baru.



                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89