Page 48 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 48

PELATIHAN VOKASI-LAPANGAN KERJA DISIAPKAN BUAT ATASI KEMISKINAN DI
              NTT
              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  menyampaikan  pihaknya  memberikan
              program  intervensi  untuk  menangani  masalah  kemiskinan  ekstrem  di  tujuh  provinsi.  Salah
              satunya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu disampaikan Ida usai mengikuti Rapat
              Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2021 di NTT yang dipimpin oleh
              Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kupang.

              "Sesuai  arahan  Bapak  Wapres  tadi  ada  dua  yang  dilakukan  pemerintah  yaitu  memberikan
              perlindungan sosial dan melakukan pemberdayaan, melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.
              Dua langkah ini dibutuhkan agar lepas dari kemiskinan ekstrem," kata Ida dalam keterangan
              tertulis, Minggu (17/10/2021).

              Ida  mengatakan  dalam  rangka  mendukung  percepatan  penanggulangan  kemiskinan  ekstrem
              khususnya di NTT, Kemnaker terus melakukan berbagai bentuk intervensi program, antara lain
              program perluasan kesempatan kerja dan program pelatihan vokasi dan produktivitas.

              Dalam  program  perluasan  kesempatan  kerja,  Kemnaker  berupaya  menciptakan  lapangan
              pekerjaan baru dan mengembangkan lapangan pekerjaan yang tersedia.

              "Pada  tahun  2021  ini,  program  perluasan  kesempatan  kerja  juga  kami  lakukan  dengan
              memberikan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mikro dan Ultra Mikro di NTT ini. Saya nilai
              program ini tepat untuk membantu menanggulangi kemiskinan ekstrem di wilayah ini," jelas Ida.

              Selain  dapat  mengurangi  pengangguran  secara  signifikan  dan  meningkatkan  kesejahteraan
              masyarakat, Ida menyatakan program perluasan kesempatan ini juga diberikan untuk memitigasi
              dampak pandemi COVID-19.

              Program  intervensi  Kemnaker  yang  kedua,  lanjut  Ida,  yaitu  menggelar  pelatihan  vokasi  dan
              produktivitas melalui peningkatan program pemagangan dalam dan luar negeri, peningkatan
              kualitas mutu dan lembaga dari lembaga pelatihan kerja, dan berbagai program peningkatan
              produktivitas.

              "Di wilayah NTT ini kami juga mengadakan pelatihan berbasis kompetensi/vokasi yang kami
              harap alumni pelatihan itu dapat masuk ke pasar kerja atau berwirausaha secara mandiri. Bukan
              malah menambah pengangguran baru," ulas Ida.

              Selain dua bentuk intervensi program tersebut, Ida menyampaikan di tahun 2021 pemerintah
              juga  memberikan  Bantuan  Subsidi  Gaji/Upah  (BSU)  guna  melindungi,  mempertahankan  dan
              meningkatkan  kemampuan  ekonomi  pekerja/buruh  dalam  penanganan  dampak  COVID-19
              khususnya di wilayah NTT ini.

              "Kami harap dengan adanya berbagai intervensi program yang kami lakukan dapat berkontribusi
              positif untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem di NTT," cetus Ida.

              Sebagai  informasi,  rakor  tersebut  juga  dihadiri  Menteri  Koordinator  Bidang  Pembangunan
              Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan
              Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki,
              Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Bupati Sumba Timur, Bupati Timor Tengah Selatan, Bupati Rote
              Ndao, Bupati Sumba Tengah, dan Bupati Sumba Tengah.






                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53