Page 52 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 52
PROGRAM INTERVENSI KEMNAKER FOKUS KURANGI KEMISKINAN EKSTREM DI
NTT
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan pemerintah Indonesia terus
melakukan program dan langkah percepatan pengurangan kemiskinan ekstrem di 7 provinsi.
Salah satunya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker)
sendiri mengambil bagian dan serius untuk melakukan intervensi program agar kemiskinan
ekstrem ini dapat hilang.
"Sesuai arahan Bapak Wapres tadi ada dua yang dilakukan pemerintah yaitu memberikan
perlindungan sosial dan melakukan pemberdayaan, melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dua langkah ini dibutuhkan agar lepas dari kemiskinan ekstrem," kata Menaker Ida usai
mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2021 di NTT
yang dipimpin oleh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin, Kupang (17/10).
Menaker Ida mengatakan dalam rangka mendukung percepatan penaggulangan kemiskinan
ekstrem khususnya di NTT ini, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sudah, sedang, dan
terus melakukan berbagai bentuk intervensi program antara lain melalui program perluasan
kesempatan kerja dan program pelatihan vokasi dan produktivitas.
Intervensi pertama yang dilakukan melalui program perluasan kesempatan kerja. Program ini
bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan/atau mengembangkan lapangan
pekerjaan yang tersedia.
"Pada tahun 2021 ini, program perluasan kesempatan kerja juga kami lakukan dengan
memberikan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mikro dan Ultra Mikro di NTT ini. Saya nilai
program ini tepat untuk membantu menanggulangi kemiskinan ekstrem di wilayah ini," kata Ida.
Selain dapat mengurangi pengangguran secara signifikan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, program perluasan kesempatan ini juga diberikan untuk memitigasi dampak
pandemi Covid-19.
Program intervensi Kemnaker yang kedua lanjut Ida yaitu menggelar pelatihan vokasi dan
produktivitas antara lain peningkatan program pemagangan dalam dan luar negeri, peningkatan
kualitas mutu dan lembaga dari lembaga pelatihan kerja, dan berbagai program peningkatan
produktivitas.
"Di wilayah NTT ini kami juga mengadakan pelatihan berbasis kompetensi/vokasi yang kami
harap alumni pelatihan itu dapat masuk ke pasar kerja atau berwirausaha secara mandiri. Bukan
malah menambah pengangguran baru," kata Ida.
Selain dua bentuk intervensi program itu, tahun 2021 ini, pemerintah juga memberikan Bantuan
Subsidi Gaji/Upah (BSU) guna melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
ekonomi pekerja/buruh dalam penanganan dampak Covid-19) khususnya di wilayah NTT ini.
"Kami harap dengan adanya berbagai intervensi program yang kami lakukan dapat berkontribusi
positif untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem di NTT," tutup Ida.
Adapun yang hadir dan ikut dalam rakor tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Politik, Hukum,
dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM
Teten Masduki, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, para Bupati di NTT yaitu Bupati Sumba Timur,
Bupati Timor Tengah Selatan, Bupati Rote Ndao, Bupati Sumba Tengah, dan Bupati Sumba
Tengah. [hhw]
51