Page 150 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2020
P. 150
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir
Effendy menyatakan keputusan pemangkasan jatah libur dan cuti bersama akhir tahun
diputuskan dalam rapat bersama Menko PMK dengan Kementerian Ketenagakerjaan,
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Kementerian
Agama.
"Intinya kita sesuai arahan putuskan bahwa libur natal dan tahun baru tetap ada," Kata Muhadjir,
Selasa (1/12) Rinciannya, 24-27 Desember 2020 libur perayaan Hari Natal. Kemudian untuk 28-
30 Desember 2020 tidak jadi libur. Lantas diikuti libur akhir tahun pada 31 Desember 2020
sebagai libur pengganti Idul Fitri, dan libur awal tahun pada 1 Januari 2021, dilanjutkan libur
pada 2-3 Januari 2021 yang bertepatan dengan hari Sabtu dan Minggu.
Dengan demikian, bisa dikatakan libur panjang akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 ini terbagi
dua bagian yakni yang berdekatan dengan perayaan Natal dan yang mengiringi pergantian
tahun.
Berdasar keputusan pemangkasan libur panjang selama tiga hari, Kementerian Ketenagakerjaan
pun menyatakan jatah cuti karyawan akan otomatis terpotong jika perusahaan tetap meliburkan
karyawan pada 28-30 Desember mendatang.
Sebelumnya, Pemerintah juga menggeser jatah cuti bersama Idul Fitri yang sedianya didapat
pada Mei 2020 lalu. Karena saat itu merupakan masa-masa awal pandemi Covid-19, pemerintah
pun memutuskan untuk menggeser cuti bersama itu ke akhir tahun dengan harapan wabah
mereda.
Namun hampir 10 bulan berselang mendekati Desember pandemi Covid-19 belum bisa
dikendalikan. Kasus positif masih terus meningkat. Bahkan setiap kali libur panjang, jumlah
positif Covid-19 cenderung melonjak.
Bila merujuk data Satgas Penanganan Covid-19, penambahan jumlah kasus positif Covid-19 baik
secara harian maupun kumulatif mingguan naik 69-93 persen sejak libur Idul Fitri 22-25 Mei
2020. Peningkatan kasus terlihat dalam rentang waktu 10-14 hari kemudian.
Hal serupa juga terjadi pada libur panjang Agustus 2020 lalu. Penambahan jumlah kasus positif
Covid-19 baik secara harian maupun kumulatif mingguan melonjak 58-118 persen sejak libur
panjang 20-23 Agustus 2020. Serupa sebelumnya, lonjakan kasus tampak dalam rentang waktu
10-14 hari kemudian.
Teranyar, libur panjang 28 Oktober-1 November 2020 yang menyumbang peningkatan kasus
sebesar 17-22 persen. Angka ini didapat sepanjang 8-22 November 2020 lalu.
Berkaca pada lonjakan kasus, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng
Faqih sempat mewanti pemerintah untuk membatalkan libur dan cuti bersama pada akhir
Desember 2020.
Menurut Daeng, libur panjang bakal berdampak secara tak langsung terhadap peningkatan kasus
kematian dokter. Data Tim Mitigasi IDI hingga 28 November 2020 mencatat setidaknya 180
dokter meninggal setelah terpapar virus corona.
"Karena libur bersama memprovokasi atau memicu aktivitas kerumunan, sehingga untuk
mencegah lonjakan besar, kami sebenarnya sangat memohon untuk mempertimbangkan
kebijakan libur bersama ditiadakan," kata Daeng dalam dialog 'Menyikapi Tren Kenaikan Kasus
Covid-19' di Youtube BNPB, Senin (30/11).
Seorang tenaga kesehatan menggunakan alat pelindung diri lengkap saat jam pertukaran shift
di rumah sakit rujukan COVID-19 RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/7/2020).
149