Page 32 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2020
P. 32
BANK DUNIA: 75% PEKERJA TERHENTI PADA MEI SUDAH BEKERJA KEMBALI
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, 74% lebih pekerja yang berhenti
bekerja pada Mei 2020 karena terdampak Covid-19, saat ini telah bekerja kembali. Hal ini
berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Dunia terkait dampak pandemi Covid-19 dalam
kurun waktu Mei hingga Agustus 2020.
"Survei Bank Dunia melihat kondisi masyarakat terutama 40% berpenghasilan rendah dan survei
dilakukan lebih dari 4.000 responden, hasilnya lebih dari % pekerja yang berhenti bekerja pada
Mei telah kembali bekerja,'jelas Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa (1/12).
Ia mengatakan, mayoritas atau sekitar 70% masyarakat telah kembali ke pekerjaan yang sama
seperti sebelum Covid-19. Adapun kepala keluarga pencari nafkah yang berhenti bekerja juga
proporsinya turun dari 24% menjadi 10%.
"Kalau Mei 2020 itu mencapai 24% kepala keluarga yang generate income berhenti bekerja, dan
di survei yang ketiga angkanya turun jadi 10%," tuturnya.
Ia mengatakan, employment sudah pulih secara signifikan di seluruh kelompok pendapatan dan
seluruh lokasi yang disurvei. Dengan demikian pemulihan ekonomi di kuatal III menggambarkan
ada korelasi erat terhadap employment.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk usia kerja yang terdampak
pandemi Covid-19 pada Agustus 2020 berjumlah 29,12 juta orang, jumlah pengangguran karena
Covid-19 sebanyak 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 sebanyak 0,76 juta
orang, tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 1,77 juta orang, dan bekerja dengan
pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 24,03 juta orang.
Selanjutnya untuk jumlah pengangguran di Indonesia tembus 9,77 juta orang pada Agustus
2020. Angka itu naik 2,67 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk tingkat
pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2020 melonjak menjadi 7,07%. Realisasi itu naik dari
posisi Agustus 2019 yang sebesar 5,23%. TPT tertinggi tercatat di DKI Jakarta, yakni 10,95%
sementara TFT terendah di Sulawesi Barat sebesar 3,32%.(try)
31