Page 71 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 DESEMBER 2020
P. 71

Ringkasan

              Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI) mengungkapkan, Taiwan menghentikan
              sementara penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Adapun penghentian ini dipicu adanya
              85 PMI di Taiwan yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Oktober-November 2020. Kepala
              BP2MI Benny Rhamdani mengaku telah bertemu perwakilan otoritas Taiwan di Indonesia, TETO,
              guna mendapatkan klarifikasi terkait pengumuman itu.



              BP2MI: TAIWAN HENTIKAN SEMENTARA PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN
              INDONESIA

              Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI) mengungkapkan, Taiwan menghentikan
              sementara penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Adapun penghentian ini dipicu adanya
              85 PMI di Taiwan yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Oktober-November 2020. Kepala
              BP2MI Benny Rhamdani mengaku telah bertemu perwakilan otoritas Taiwan di Indonesia, TETO,
              guna  mendapatkan  klarifikasi  terkait  pengumuman  itu.  "Indonesia  serius  dalam  menangani
              Covid-19 karena keselamatan PMI adalah hukum tertinggi. Pada tanggal 9 September 2020,
              BP2MI mengeluarkan Surat Edaran yang mewajibkan PMI melakukan tes PCR sebelum berangkat
              ke negara penempatan," ujar Benny dalam keterangan tertulis, Rabu (2/12/2020). Baca juga:
              Indonesia Kecam Terulangnya Penyiksaan Pekerja Migran, Malaysia Diminta Awasi Ketat Majikan
              "Surat  Edaran  ini  kami  keluarkan  bahkan  sebelum  otoritas  Taiwan  mengeluarkan  ketentuan
              untuk swab PCR. Bagi kami, adanya 85 PMI yang terkonfirmasi positif di Taiwan adalah masalah
              yang sangat serius," sambung Benny. Sebagai respons lebih lanjut, pihaknya merekomendasikan
              Kementerian Ketenagakerjaan mencabut izin Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
              (P3MI) yang melanggar protokol kesehatan dan terbukti tidak melakukan tes PCR terhadap PMI.
              "Sejalan  dengan  itu,  kami  akan  membuat  tim  khusus  berkolaborasi  dengan  TETO  untuk
              melakukan  pengetatan,  pengawasan,  dan  evaluasi,  sejauh  mana  P3MI  secara  efektif  dan
              konsisten melakukan tes PCR untuk para PMI sebelum berangkat ke negara penempatan," kata
              Benny. Selain itu, pihaknya berencana mengundang P3MI dan sarana kesehatan (Sarkes) untuk
              memberikan  arahan  terkait  penempatan  PMI  di  masa  pandemi  Covid-19  ini  pada  Senin
              (7/12/2020). Dalam pertemuan itu, P3MI yang mendapat undangan juga harus membawa nama-
              nama PMI yang akan dan sudah dikirim ke Taiwan,  termasuk bukti-bukti pemeriksaan PCR.
              “Bersamaan dengan itu, BP2MI juga meminta bantuan otoritas Taiwan untuk menginformasikan
              dengan  lengkap  nama-nama  PMI  yang  terkonfirmasi  Covid-19  sebagai  referensi  untuk
              melakukan tracing di dalam negeri," kata Benny. Dengan munculnya kasus ini, pihaknya juga
              berencana  akan  mengevaluasi  kebijakan  agar  lebih  kuat  dalam  upaya  menegakan  protokol
              kesehatan.  "BP2MI  akan  melakukan  revisi  terhadap  Surat  Edaran  Kepala  BP2MI  tanggal  9
              September  2020  yang  lebih  kuat  dengan  mencantumkan  sanksi  terhadap  P3MI  yang  tidak
              menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan tidak dapat membuktikan hasil PCR yang
              valid,"  jelas  Benny.  Baca  juga:  Uji  Materi  UU  PPMI  Ditolak,  Migrant  Care:  Monumental  bagi
              Perlindungan Pekerja Migran Taiwan menetapkan suspensi terhadap penempatan PMI ke Taiwan
              selama dua pekan, dari 4-17 Desember 2020 dan akan menginformasikan lebih lanjut mengenai
              penerimaan PMI ke Taiwan setelah 17 Desember 2020. Adapun 14 Perusahaan Penempatan
              Pekerja  Migran  Indonesai  (P3MI)  yang  menjadi sumber  cluster  positif  Covid-19  dari  85  PMI
              tersebut, dapat kembai menempatkan PMI ke Taiwan jika telah mendapatkan rekomendasi dari
              Kementerian Kesehatan RI dan BP2MI dan mendapatkan persetujuan CDC Taiwan.









                                                           70
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76