Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2021
P. 22

Dijelaskannya, dari hasil rapat koordinasi tersebut, telah menyepakati bahwa penerima Vaksinasi
              Gotong Royong untuk individu, yakni semua penerima program tersebut harus dinaungi badan
              usaha atau lembaga tempat warga bekerja. Mengenai teknisnya, lanjut Erick, pun masih dalam
              tahap pengkajian BUMN dengan K/L lainnya.

              "Data yang akan digunakan adalah data badan usaha atau lembaga yang telah terdaftar untuk
              Vaksinasi Gotong Royong melalui Kadin, dan divalidasi oleh Kementerian Kesehatan. Hal ini akan
              dirinci lebih lanjut dalam sosialisasi kedepan," ucap Erick.

              Erick juga menegaskan bahwa semua vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi gotong-
              royong, tidak menggunakan vaksin hibah dari lembaga seperti Global Alliance for Vaccine and
              Immunization atau GAVI-COVAX maupun dari negara lain.

              Hal ini menurutnya sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 19 Tahun 2021
              tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

              "Tidak menggunakan vaksin yang berasal dari sumbangan ataupun hibah dari kerjasama bilateral
              dan  multilateral,  seperti  hibah  dari  Uni  Emirat  Arab  dan  yang  melalui  GAVI/COVAX,"  tegas
              Menteri BUMN dalam keterangannya usai Selain itu, Erick juga menjelaskan, semua vaksin yang
              digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong, baik untuk badan usaha/lembaga maupun
              individu  tidak  menggunakan  vaksin  yang  sama  dengan  pemerintah  atau  dengan  kata  lain
              memakai Vaksin Sinopharm.

              Saat  ini  Kimia  Farma  menunda  peluncuran  vaksinasi  individu  berbayar.  Berbagai  kelompok
              masyarakat  menyatakan  penolakan  program  pemerintah  itu.  Seperti  misalnya  datang  dari
              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), yang menuding rencana itu akan menciptakan
              praktik komersialisasi Presiden KSPI Said Iqbal menilai, apapun bentuk dan strategi pemberian
              vaksin termasuk pembiayaannya kepada seluruh rakyat menjadi tanggung jawab pemerintah
              dan  pengusaha,  termasuk  dimulainya  program  Vaksinasi  Gotong  Royong  maupun  berbayar
              secara individu.

              "Setiap  transaksi  jual  beli  dalam  proses  ekonomi  berpotensi  menyebabkan  terjadinya
              komersialisasi oleh produsen yang memproduksi vaksin terhadap konsumen dalam hal ini rakyat
              termasuk buruh yang menerima vaksin," ujar Iqbal dalam keterangan persnya. (OL-4).

































                                                           21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27