Page 236 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 236
Klaster ini mulai dibahas di tingkat Panja Baleg, karena sudah ada kesepakatan sebelumnya
antara pimpinan DPR, Pimpinan Panja Baleg DPR dan perwakilan dari 30 setikat buruh dalam
Tim Sinkronisasi pada akhir Agustus lalu.
Agenda tersebut diawali dengan pemaparan mengenai klaster ketenagakerjaan dari pemerintah
yang diwakili oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Sekretaris Jenderal (Sekjen)
Kemenaker Anwar Sanusi mengatakan terdapat 10 materi muatan yang akan dibahas terkait
klaster ketenagakerjaan di RUU Ciptaker.
"Ada 10 materi yang akan kita bahas terkait RUU Ciptaker substansi ketenagakerjaan atau klaster
ketenagakerjaan," kata Anwar dalam rapat di Baleg DPR.
Anwar menguraikan, 10 materi itu yakni bagian umum yang memuat ketentuan dalam sejumlah
UU yang akan direvisi. Di antaranya, penggunaan tenaga kerja asing, perjanjian kerja waktu
tertentu, alih daya atau outsourcing, waktu kerja dan waktu istirahat, pengupahan, pemutusan
hubungan kerja (PHK) dan kompensasi PHK, sanksi, jaminan kehilangan pekerjaan, serta
penghargaan lainnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja Kemenaker Haiyani Rumondang meyakini RUU Omnibus Law Ciptaker akan
menghadirkan perlindungan lebih bagi para pekerja.
Menurutnya, klaster ketenagakerjaan dalam draf regulasi ini telah disempurnakan setelah
pemerintah rapat bersama tim tripartit yang terdiri atas unsur pengusaha dan serikat buruh.
"Secara garis besar RUU Cipta Kerja yang kami usulkan dalam penyempurnaannya, setelah kami
cermati menurut keyakinan kami akan memberikan tambahan perlindungan bagi para pekerja,"
kata Haiyani di kesempatan sama.
Haiyani menyampaikan, penyempurnaan klaster ketenagakerjaan akan memberikan rasa aman
bagi investor. Namun begitu, dia menegaskan, perlindungan bagi pekerja tetap diprioritaskan
pemerintah.
"Juga kenyamanan kepada pekerja termasuk tujuannya hadirnya investasi, tetapi investasi hadir
tetap memperhatikan perlindungan pekerja," ujarnya.
(rzy).
235