Page 297 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 297
Sehingga berbagai program yang datang dari kebijakan tersebut akan memberikan suatu
"impact" yang tepat sasaran.
Kita semua sering menyaksikan banyaknya prediksi kebijakan makro yang kurang tepat bahkan
meleset.
Karena basis dari pengambilan keputusan pun masih bertumpu pada intuisi dari data yang
kurang kaya.
Data detail pun tentunya harus diperkaya lagi. Ini dapat dilakukan dengan berbagai korelasi data
dengan instansi lain yang juga kaya akan data.
Pengayaan data pada tingkat mikro ini menjadi penting sekali dalam membuat pemetaan makro
yang lebih holistik.
Sayangnya, data yang ada di BPJamsostek masih tergolong kurang masif. Jumlahnya ada di
angka 55 jutaan peserta, dan hanya 18 jutaan yang aktif.
Selanjutnya, porsi Aparatur Sipil Negara (ASN) tercatat sebanyak 4,7 juta yang aktif terdaftar di
PT Taspen, plus 2,9 juta pensiunan.
Sedangkan Anggota TNI dan POLRI yang terdaftar di ASABRI tercatat sebanyak 1,4 juta peserta
dan 400 ribu pensiunan.
Di mana jika dijumlahkan berarti tidak mencapai 70 juta penduduk Indonesia yang terlindungi
oleh jaminan sosial ketenagakerjaan.
Data pada tingkat mikro ini menunjukkan masih banyaknya pekerja informal yang tidak tercatat
dengan baik untuk kemudian dapat dilakukan analisa agregat makro yang akurat dan holistik
secara ideal.
Namun demikian, data di atas sudah cukup dapat dijadikan referensi yang nyata dalam konteks
pengambilan kebijakan berbasis analisa data.
Sebagai catatan saja akurasi data di BPJAMSOSTEK masih pada tingkat 95 persen. Dalam
kategori yang sudah cukup baik. Tapi masih belum sempurna.
296