Page 298 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 298
Judul DPR dan pemerintah bahas klaster ketenagakerjaan dalam RUU Cipta
Kerja, Jumat malam
Nama Media kontan.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://nasional.kontan.co.id/news/dpr-dan-pemerintah-bahas-klaster-
ketenagakerjaan-dalam-ruu-cipta-kerja-jumat-malam
Jurnalis Handoyo
Tanggal 2020-09-25 21:10:40
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Badan Legislasi ( Baleg) DPR dan pemerintah membahas klaster ketenagakerjaan di Omnibus
Law RUU Cipta Kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/9/2020) malam ini.
DPR DAN PEMERINTAH BAHAS KLASTER KETENAGAKERJAAN DALAM RUU CIPTA
KERJA, JUMAT MALAM
JAKARTA . Badan Legislasi ( Baleg) DPR dan pemerintah membahas klaster ketenagakerjaan di
Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/9/2020)
malam ini.
Rapat ini dipimpin Ketua Baleg Supratman Andi Agtas dan perwakilan pemerintah yang dihadiri
Staf Ahli Kemenko Perekonomian Elen Setiadi dan Sekretaris Jenderal Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi. "Seluruh anggota Panja, malam hari ini kita akan
mendengar dulu alasan atau urgensi terhadap klaster ketenagakerjaan masuk di dalam RUU
Cipta Kerja," kata Supratman.
Supratman berharap, klaster ketenagakerjaan dapat memudahkan iklim investasi dan
memberikan perlindungan yang cukup baik bagi para pekerja dari pemerintah. "Kita juga
berharap tenaga kerja kita juga akan mendapatkan perlindungan yang cukup baik dari negara
dan dari kalangan pengusaha," ujar dia.
Rapat pembahasan RUU Cipta Kerja terus dikebut DPR dan pemerintah meski berbagai pihak
telah menyuarakan penolakan. Klaster ketenagakerjaan utamanya menjadi sorotan publik karena
dianggap merugikan pekerja dan mengutamakan kepentingan pebisnis atau investor. Hak-hak
pekerja, seperti cuti dan libur dikurangi melalui RUU Cipta Kerja.
Pada Agustus lalu, DPR membentuk tim perumus RUU Cipta Kerja bersama sejumlah serikat
buruh sebagai respons atas penolakan massa buruh dan pekerja terhadap klaster
ketenagakerjaan. Setelah dua hari menggelar rapat, yaitu pada 20-21 Agustus, tim perumus
menghasilkan empat kesepakatan soal klaster ketenagakerjaan.
297