Page 56 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 56

Airlangga memaparkan, dampak KEK Galang Batang terhadap perekonomian hingga saat ini pun
              sudah cukup baik dan harus terus ditingkatkan.
              Realisasi Investasi sampai dengan  September 2020 adalah sebesar Rp 11 triliun. Sementara
              realisasi penyerapan tenaga kerja dalam tahap pembangunan sebesar 3.500 orang.

              'ini luar biasa dan diharapkan bisa terus bertambah serta memberikan multiplier effect yang lain."
              harap Menko Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional KEK.

              Ia  pun  menggarisbawahi  pendekatan  yang  tidak  hanya  mendirikan  industri  aluminium  atau
              alumina saja, melainkan juga industri tekstil.

              "Jadi ini adalah pendekatan yang unik dan tidak banyak dilakukan di berbagai pabrik lain. Bapak-
              bapak yang pria bekerja di pabrik baja, sedangkan yang wanita bisa bekerja di pabrik tekstil,"
              ungkap Airlangga.
              Menko  Perekonomian  juga  memberikan  apresiasi  kepada  PT  Bintan  Alumina  Indonesia  atas
              komitmennya selama ini sebagai pengembang Kawasan dan juga investor utama KEK Galang
              Batang.

              Strategis

              Dijelaskan Airlangga. KEK Galang Batang sebagai
              salah satu KEK yang bertema industri, merupakan suatu contoh KEK yang berkembang baik dan
              bisa dijadikan model untuk KEK lainnya. Lokasinya pun strategis yaitu terletak di Selat Malaka
              yang merupakan jalur  perdagangan  internasional. serta berhadapan  dengan Singapura serta
              Malaysia.

              Sesuai  dengan  maksud  penetapannya,  KEK  Galang  Batang  diproyeksikan  menjadi  kawasan
              dengan kegiatan utama yakni Industri pengolahan bauksit dan turunannya, dengan perkiraan
              investasi  sebesar  Rp  36.25  triliun  dan  penyerapan  tenaga  kerja  paling  tidak  sebesar  23.200
              orang, sampai dengan 2027.

              Nilai investasi tersebut masih berpotensi bertambah hingga USS 5.5 miliar atau sekitar Rp 77
              triliun. Proyek investasi tersebut mengakomodasi potensi terciptanya nilai tambah yang besar.
              Sebagai  informasi,  produksi  bauksit  Indonesia  dalam  satu  tahun  bisa  mencapai  40  juta  ton.
              Pengolahan  bauksit menjadi  alumina memberi  nilai  tambah sekitar  5-13  kali lipat  bila diolah
              menjadi alumunium. [HER/J-9]


























                                                           55
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61