Page 60 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 60

Dia mengatakan, telah disepakati bahwa upah minimum padat karya akan dikeluarkan dari DIM
              RUU Ciptaker setelah terjadi keputusan tripatrit dan itu merupakan kabar baik dan harapan bagi
              para pekerja.

              Menurut dia. setelah mendengar penjelasan pemerintah melalui forum informal bersama Menteri
              Tenaga Kerja (Menaker) bahwa upah minimum kabupaten tetap ada, mempertahankan aturan
              yang ada dalam UU Ketenagakerjaan dengan persyaratan tertentu.

              "Karena  ada  poin  'persyaratan  tertentu'  maka  akan  tetap  dibahas  dalam  RUU  Cipta  Kerja."
              ujarnya.

              Dia juga mengatakan telah disepakati bahwa penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) tetap ada
              sesuai  dengan  ketentuan  UU  Ketenagakerjaan  namun  ada  penambahan  terkait  klaster
              keimigrasian dalam RUU Ciptaker.

              Aturannya menurut dia dibuat bahwa terhadap calon investor dan orang yang akan menjadi
              pengurus perusahaan dalam posisinya sebagai komisaris maupun direksi, harus mengikuti aturan
              ketentuan yang telah diputuskan dalam UU Keimigrasian.

              Hak Konstitusional

              Sementara  itu.  Wakil  Ketua  Panitia  Kerja  (Panja)  RUU  Ciptaker  Achmad  Baidowi  merespons
              rencana  soal  rencana  organisasi  buruh  menggelar  aksi  besar-besaran  dan  mogok  nasional.
              Dirinya mengaku tak persoalkan terkait rencana demonstrasi lantaran hal tersebut merupakan
              hak  konstitusional  warga.  "Ya  demo  itu  hak  konstitusional  warga  yang  dilindungi  UU,"  kata
              Baidowi.

              Seperti dikutip Antara, Baidowi mempersilakan para buruh menggelar aksi, namun ia berpesan
              agar demo tetap berjalan sesuai dengan perun-dang-undangan yang diatur negara. Dirinya juga
              meminta agar masa aksi tidak mengganggu ketertiban umum dan tidak merusak fasilitas. "Saya
              kira biasa saja demo-demo seperti itu. Kita demokrasi yang tidak melarang demo." ujarnya.

              Sebelumnya Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan 32 federasi meminta agar klaster
              ketenagakerjaan  dikeluarkan  dari  RUU  Ciptaker.  Jika  tidak.  Presiden  KSPI  mengancam  akan
              kembali menggelar aksi besar-besaran dalam waktu dekat.

              "Bilamana  dalam  beberapa  hari  ke  depan  KSPI.  KSPSI  AGN.  dan  32  federasi  lain  melihat
              pembahasan  pasal  demi  pasal  tidak  mengakomodir  kepentingan  kaum  buruh  dan  dilakukan
              dengan  sistem  kejar  tayang  untuk  memenuhi  tenggat  waktu  8  Oktober  2020.  maka  bisa
              dipastikan  buruh  dan  seluruh  serikat  buruh  yang  akan  menggelar  aksi  besar-be-saran  yang
              melibatkan  ratusan  ribu  bahkan  tidak  menutup  kemungkinan  jutaan  buruh,  yang  dilakukan
              sesuai dengan mekanisme konstitusi," kata Said dalam keterangan tertulisnya. Minggu (27/9).

              Aksi tersebut rencananya akan dilakukan secara be-gelombang setiap hari di DPR dan DPRD di
              seluruh  Indonesia.  Dalam  aksi  besar-besaran  tersebut  sudah  terkonfirmasi,  berbagai  elemen
              masyarakat akan bergabung dengan aksi buruh. Berbagai elemen yang siap untuk melakukan
              aksi bersama adalah mahasiswa, petani, nelayan, masyarakat sipil, masyarakat adat, penggiat
              lingkungan hidup, penggiat HAM. dan lain-lain. "Tidak hanya itu, KSPI bersama 32 konfederasi
              dan  federasi  yang  lain  sedang  mempertimbangkan  untuk  melakukan  mogok  nasional  sesuai
              mekanisme konstitusi," ujarnya.

              Oleh  karena  itu.  KSPI  mendesak  DPR  untuk  segera  menghentikan  pembahasan  klaster
              ketenagakerjaan  dan  tidak  mempunyai  target  waktu  atau  kejar  tayang  dalam  melakukan
              pembahasan RUU Ciptaker. [W-12]




                                                           59
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65