Page 91 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2020
P. 91
Sejumlah buruh melihat Badan Legislatif (Baleg) DPR RI menggelar rapat pembahasan klaster
ketenagakerjaan di Hotel Swissbell, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu
(27/9/2020).
Ketua Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) Ilhamsyah menuturkan, sebelumnya
beredar kabar para legislator akan melakukan pembahasan RUU Cipta Kerja di Hotel Sheraton
Bandara, Tangerang.
Namun, ketika buruh mendatangi Hotel Sheraton Bandara, tiba-tiba lokasi pembahasan RUU
Cipta Kerja dipindah ke Hotel Swissbell, Serpong.
"Kenapa tidak rapat di DPR dan terkesan seperti menghindari "fraksi balkon"? Kalau alasan
gedung tutup, DPR kan bisa meminta beroperasi pada Minggu. Ini alasannya teknis bukan
substansi," ujar Ilhamsyah dalam keterangan tertulis, Minggu.
Ilhamsyah memandang, pembahasan di luar Gedung DPR memperlihatkan upaya pengesahan
klaster ketenagakerjaan dilakukan secara tergesa-gesa.
Padahal, klaster ketenagakerjaan masih bermasalah dan mendapat penolakan mayoritas buruh.
Ia menjelaskan, poin permasalahan dalam klaster ketenagakerjaan, misalnya akan adanya
pengurangan hak-hak buruh yang sudah diatur dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
Isi aturan baru yang tengah disiapkan antara lain, karyawan kontrak dan outsourcing tanpa
batasan dan upah satuan waktu yang diyakini membuat upah minimum provinsi (UMP) tidak
efektif.
Kemudian pengurangan komponen pesangon, penghapusan pidana ketenagakerjaan, jam kerja
eksploitatif, dan penghilangan hak-hak cuti.
"Dengan kondisi seperti itu, buruh kehilangan daya tawar karena mudah di-PHK. Buruh susah
berserikat. Alhasil, kondisi kerja akan semakin buruk dan menindas," kata dia.
Tak hanya itu, lanjut dia, penurunan upah akan semakin memperpuruk kondisi ekonomi makro
Indonesia.
Sebab, konsumsi rumah tangga yang menyumbang lebih 50 persen komponen PDB akan
semakin terjerembab.
"Ini justru memperburuh dampak COVID-19 di ekonomi nasional," tegas dia.
Sebelumnya Baleg DPR dan pemerintah membahas klaster ketenagakerjaan di Omnibus Law
RUU Cipta Kerja di Kompleks Parlemen, Jumat malam ini.
Rapat ini dipimpin Ketua Baleg Supratman Andi Agtas dan perwakilan pemerintah yang dihadiri
Staf Ahli Kemenko Perekonomian Elen Setiadi dan Sekretaris Jenderal Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi.
"Seluruh anggota Panja, malam hari ini kita akan mendengar dulu alasan atau urgensi terhadap
klaster ketenagakerjaan masuk di dalam RUU Cipta Kerja," kata Supratman.
Supratman berharap, klaster ketenagakerjaan dapat memudahkan iklim investasi dan
memberikan perlindungan yang cukup baik bagi para pekerja dari pemerintah.
"Kita juga berharap tenaga kerja kita juga akan mendapatkan perlindungan yang cukup baik dari
negara dan dari kalangan pengusaha," ujar dia.
90