Page 228 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 MEI 2021
P. 228

Sebelumnya, Pemerintah juga telah mewajibkan kepada perusahaan agar membayarkan THR
              kepada para pekerjanya.
              Terbaru,  Pemerintah  melalui  Kementerian  Tenaga  Kerja  (Kemnaker)  telah  menerima  1.860
              laporan terkait pembayaran THR yang masuk ke posko THR 2021 dalam rentang waktu 20 April
              2021 sampai dengan 7 Mei 2021.

              "Saat  ini  kita  masih  terus  memilah  dan  menyortir  kelengkapan  setiap  data  pengaduan  yang
              masuk untuk mempercepat penyelesaian kasusnya," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar
              Sanusi seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA.

              "Kita juga terus berkoordinasi dengan dinas-dinas tenaga kerja di daerah untuk menyelesaikan
              pengaduan pembayaran THR," ujarnya.

              Dari 1.860 laporan tersebut, 684 diantaranya dalam bentuk konsultasi dan 1.176 sisanya dalam
              bentuk pengaduan terkait pembayaran THR.

              Laporan  yang  masuk  ke  Posko  THR  Kemnaker  berasal  dari  berbagai  sektor  seperti  ritel,
              perbankan dan konstruksi dengan permasalahan yang diadukan seperti THR tidak dibayar sama
              sekali, dibayar sebagian, disalurkan bertahap dan dibayar bukan dalam bentuk uang.

              Terkait  permasalahan  tersebut,  Anwar  mendorong  para  pekerja  yang  memiliki  isu  dengan
              pembayaran THR untuk segera melaporkan ke posko baik yang dibentuk oleh Kemnaker maupun
              pemerintah daerah (Pemda).
              Dirinya menegaskan bahwa THR keagamaan merupakan pendapatan bukan upah yang wajib
              dibayarkan perusahaan.

              "Para  pekerja  yang  merasa  tidak  mendapatkan  THR  sesuai  dengan  ketentuan  dapat  segera
              melaporkan permasalahannya ke posko terdekat," ucapnya.

              "Setiap  permasalahan  pasti  kita  tindaklanjuti  dan  mencari  solusi  yang  terbaik  bagi  pekerja
              maupun pengusaha," tuturnya.***.





































                                                           227
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233