Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 MEI 2021
P. 75

Menurutnya,  TKBM  bekerja  pada  salah  satu  profesi  dengan  risiko  cukup  tinggi,  sehingga
              pelindungan jaminan sosial mutlak harus diberikan.
              "Karena ini ialah salah satu jenis pekerjaan yang berisiko cukup tinggi. Karena risiko cukup tinggi,
              saya kira Negara perlu hadir memastikan perlindungan kepada bapak/ibu semua," kata Menaker
              Ida.

              Berdasarkan Data BPJS Ketenagakerjaan pada Mei 2021, jumlah TKBM Pelabuhan Tanjung priok
              sebanyak 2.325 orang dan seluruhnya telah menjadi peserta Program Jaminan Kecelakaan Kerja
              (JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKM). Selain itu, sebagian pekerja juga mendaftar sebagai
              peserta program Jaminan Hari Tua (JHT).

              "Saya kira apa yang sudah diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok ini bisa menjadi contoh bagi
              Pelabuhan lainnya," kata Menaker Ida.

              Menaker Ida menjelaskan, untuk memberikan pelindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang
              optimal, Pemerintah  Indonesia  telah  memberlakukan  Undang-Undang  Nomor  40  tahun  2004
              tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
              Penyelenggara Jaminan Sosial, dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
              berikut aturan turunannya.

              Menaker  Ida  menyebut,  pemerintah  menghadirkan  UU  Cipta  Kerja  tidak  hanya  untuk
              meningkatkan  investasi  guna  menciptakan  lapangan  kerja,  tetapi  untuk  memperkuat  sistem
              jaminan sosial ketenagakerjaan yang sudah ada.

              "Pemerintah berharap ada investasi baru yang menyerap tenaga kerja, tapi pemerintah juga
              melakukan perlindungan kepada mereka yang sudah bekerja," sebut Menaker Ida.

              Penguatan  pelindungan  sosial  tersebut  diwujudkan  salah  satunya  dengan  diluncurkannya
              program jaminan sosial baru, yakni Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

              JKP diperuntukan bagi pekerja peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang ter-PHK. Nantinya,
              mereka akan mendapatkan manfaat berupa cash benefit, pelatihan kerja, hingga informasi pasar
              kerja.

              "Ini  bukti  bahwa  pemerintah  sangat  concern  dalam  memberikan  pelindungan  kepada
              pekerjanya," ujarnya.

              Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan Tenaga Kerja Bongkar
              Muat (TKBM) bekerja pada jenis pekerjaan dengan risiko cukup tinggi.

              Oleh karena itu diharapkan TKBM mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan.

              Anggoro  menjelaskan,  berbagai  program  yang  disediakan  oleh  BPJS  Ketenagakerjaan  tidak
              hanya  untuk  membantu  pekerja/buruh  manakala  mengalami  kecelakaan  kerja,  namun  juga
              memberi pelindungan kepada keluarganya.
              "Jadi  benefit  ini  manaka  terjadi  kecelakaan  kerja  pada  bapak/bu,  manfaatnya  juga  akan
              dirasakan oleh keluarga," ujarnya di Jakarta, Senin (10/5).

              Seperti diketahui, Menaker Ida menghadiri Sosialisasi Jaminan Sosial Bagi Tenaga Kerja Bongkar
              Muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, hari Senin (10/5).

              Turut hadir dalam kesempatan ini Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri; Kepala Kantor
              Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, M. Tohir; dan Ketua DPP FSPTI, Surya Bakti Batubara.

              (jpnn) Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?.

                                                           74
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80