Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 FEBRUARI 2021
P. 109
produktivitas. Namun dia mengatakan bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja di Indonesia
bukanlah yang terbaik di ASEAN.
Bahkan, lanjut Wapres, produktivitas tenaga kerja Indonesia jauh tertinggal jika dibandingkan
dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.
"Berdasarkan data Asian Productivity Organization (APO) yang diterbitkan dalam APO
Productivity Data Book 2020, posisi produktivitas per pekerja Indonesia masih tertinggal jauh
dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Kita bahkan berada di bawah rata-rata tingkat
produktivitas tenaga kerja 6 negara ASEAN terbesar," katanya dalam acara Dies Natalis ke-5
Universitas Pertamina, Senin (1/2/2021).
Dia menyebutkan bahwa produktivitas setiap pekerja Indonesia hanya seperlima dari Singapura.
Dimana produktivitas Singapura berada di peringkat pertama di antara negara ASEAN.
"Produktivitas per pekerja Indonesia berkisar USD23.900. Ini hanya seperlima dari Singapura
yang berada di peringkat pertama dengan produktivitas per pekerja sebesar USD149.100. Kita
juga masih terpaut jauh dari Malaysia dengan produktivitas per pekerja sebesar USD55.400 atau
lebih dari dua kali lipat Indonesia," ujarnya.
Wapres Maruf pun meminta agar upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM masih harus terus
dipacu agar dapat berkompetisi secara global. Dalam hal ini, tegas dia, peran lingkungan
pendidikan sangat diperlukan.
"Pengembangan SDM unggul juga harus dimulai dari lingkungan pendidikan, termasuk kampus
Universitas Pertamina ini. Dalam mengembangkan SDM unggul, Universitas Pertamina sebagai
perguruan tinggi dituntut untuk berperan aktif bukan hanya sebagai agen pendidikan, tetapi juga
agen penelitian dan pengembangan, serta agen transfer budaya dan teknologi," pungkasnya.
(fai).
108