Page 214 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 214

merupakan  salah  satu  penggerak  dan  pemerhati  komunitas  pekerja  migran  Indonesia  yang
              terbesar di koridor migran Hong Kong.
              "Fokus Yourpay adalah menciptakan layanan terpercaya agar pekerja migran asal Indonesia bisa
              melakukan transaksi langsung dan  tanpa adanya perantara pihak ketiga, dengan biaya yang
              rendah hingaa 10,5 kali lebih murah dari pilihan layanan serupa," katanya.

              Christilia  memastikan  semua  fitur  di  Yourpay  telah  dibangun  sebaik  mungkin  untuk
              mempermudah pekerja migran. Sehingga Yourpay bisa menjadi katalisator bagi pekerja migran
              dan seluruh keluarganya agar melek literasi finansial.

              Christilia Widjaja merupakan generasi ketiga dari pebisnis ulung. Christilia merupakan cucu dari
              Mellie  Pirieh  dan  Eka  Tjipta  Widjaja.  "Saya  harap  inovasi  dalam  Yourpay  dan  bisnis  yang
              terbangun di dalamnya merupakan sesuatu yang bermakna bagi orang banyak dan berguna bagi
              kemanusiaan.  Saya  terinspirasi  dan  belajar  dari  nenek  saya  Mellie  Pirieh  yang  memberikan
              contoh bagaimana beliau masih berdedikasi penuh, berkarya karena berempati terhadap sesama
              melalui  kegiatan  filantrofi  yang  dilakukannya  ketika  menderita  sakit  kanker,"  tutur  Christilia
              Widjaja.

              Lebih lanjut Christilia menuturkan harapannya Yourpay mampu memberdayakan pekerja migran
              yang secara mayoritas merupakan sesama ibu dan sesama perempuan.
              Chandra  Remittance  sendiri  didirikan  oleh  mantan  pekerja  migran  asal  Lombok,  Chandra
              Wahyudi  sejak  1996  dan  kini  melayani  hampir  99%  Pekerja  Migran  asal  Indonesia  untuk
              mengirim penghasilannya ke tanah air.

              Menurut  Chandra,  selama  ini  perusahaannya  terus  mencari  mitra  perusahaan  finansial  dari
              Indonesia untuk melayani para pekerja tersebut. "Saya percaya hanya layanan finansial dari
              Indonesia yang bisa melayani pekerja migran Indonesia dengan optimal. Karena itu kerja sama
              dengan Yourpay ini bisa membantu kami juga dalam berempati memperjuangkan dan memberi
              yang nilai lebih kepada sesama warga Indonesia khususnya komunitas migran," tutur Chandra.

              Menurutnya Yourpay bukanlah produk  yang pertama kali menjaring pasar migran Indonesia.
              Sebelumnya  beberapa  kali    dari  negara  lain  telah  menjajaki  kerjasama  dengan  Chandra
              Remittance  di  Hong  Kong.  Tetapi  baru  dengan  Yourpay  memasuki  kerja  sama  dalam  posisi
              strategis dengan Chandra Remittance.

              "Saya percaya dengan Yourpay karena pendiri dan pemodalannya adalah milik Indonesia; dan
              dalam  masa  ujicoba  selama  beberapa  bulan  sebelum  finalisasi  semuanya  berjalan  baik  dan
              lancar. Hanya Yourpay yang sejauh ini fokus dan sevisi dengan saya untuk benar-benar secara
              spesifik dan fokus melayani niche market pekerja migran dan keluarganya secara khusus," jelas
              Chandra Wahyudi mengenai kerja sama strategis tersebut.

              Christilia  dan  Chandra menuturkan  kerja  sama  kedua  perusahaan  menjadi  bentuk  dukungan
              terhadap Hari Internasional Remitansi Keluarga atau International Day of Family Remittances
              (IDFR) yang diperingati PBB setiap tanggal 16 Juni.

              Berdasarkan data PBB, IDFR mencatat lebih dari 200 juta pekerja migran mengirim uang ke lebih
              dari 800 juta anggota keluarga setiap tahunnya. Sehingga muncul desakan inisiatif dalam Global
              Compact  for  Safe,  Orderly  and  Regular  Migration  oleh  PBB  agar  penyedia  layanan  finansial
              internasional bisa mengurangi biaya transfer dan mempermudah inklusi keuangan yang lebih
              besar melalui pengiriman uang.

              Sebagai catatan, laporan Bank Dunia yang dirilis Mei 2021 mengungkapkan terjadinya penurunan
              remitansi seluruh pekerja migran 2020 menjadi US$ 540 miliar dari US$ 548 miliar pada 2019.

                                                           213
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219