Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 50

Deputi Direktur BPJamsostek Wilayah Sumbarriau Pepen S. Almas mengatakan dari program itu
              ditargetkan mendapatkan pemulihan iuran senilai Rp23,34 miliar pada tahun ini.
              “Perusahaan yang akan diperiksa ini sudah dibagi ke dalam tiga kategori yaitu Perusahaan Wajib
              Belum Daftar , Perusahaan Daftar Sebagian , dan Perusahaan Menunggak Iuran ,” ujarnya, Rabu
              (16/6).

              Dia  memaparkan  jumlah  PWBD  yaitu  sebanyak  44  perusahaan  dengan  potensi  iuran  senilai
              Rp227,55 juta dan jumlah tenaga kerja sebanyak 1.180 orang. Kemudian jumlah PDS sebanyak
              25  perusahaan,  1.099  orang  tenaga  kerja  dengan  potensi  iuran  mencapai  Rp220,06  juta.
              Sementara  itu  untuk  jumlah  PMI  atau  yang  menunggak  iuran,  tahun  ini  direncanakan
              pemeriksaan terhadap 97 perusahaan, dengan potensi iuran mencapai Rp22,89 miliar.

              “Beberapa strategi kami yang akan dijalankan misalnya bagi PWBD yaitu melakukan pemeriksaan
              terhadap  perusahaan  baru  yang  berinvestasi  di  Riau,  untuk  PDS  akan  kami  sasar  pada
              perusahaan  yang  mulai  pulih  akibat  Covid-19,  sedangkan  PMI  akan  kami  utamakan  pada
              perusahaan yang tidak terdampak pandemi,” ujarnya.

              Kepala Disnakertrans Riau Jonli menyebutkan untuk penegakan hukum terhadap perusahaan
              penunggak iuran ini dilaksanakan secara bertahap.

              “Misalnya saat ini ada satu perusahaan yang sudah kami lakukan pemeriksaan oleh pengawas
              disnaker, lalu saat ini ada yang sudah ditetapkan sebagai tersangka karena menunggak iuran,”
              ujarnya.

              Jonli  mengakui  dengan  langkah  tersebut,  memberikan  dampak  efektif  terhadap  kedisiplinan
              perusahaan yang ada di wilayah tersebut, dalam membayarkan kewajibannya untuk melindungi
              para pekerja dengan program dari BPJamsostek

              Adapun  sampai  Juni  2021,  BPJamsostek  sudah  membayarkan  klaim  senilai  Rp514,56  miliar.
              Pepen menjelaskan nominal klaim tersebut didominasi pembayaran program Jaminan Hari Tua
              (JHT).

              “Sampai Juni 2021 kami sudah membayarkan klaim total Rp514,56 miliar untuk empat program
              jaminan di BPJamsostek,” ujarnya.

              Dia merincikan pembayaran klaim JHT nilainya paling besar yaitu Rp435,18 miliar. Disusul klaim
              program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) senilai Rp40,42 miliar. Kemudian Jaminan Kematian
              senilai Rp28,25 miliar, sedangkan pembayaran Jaminan Pensiun mencapai Rp10,70 miliar.

              Untuk pembayaran klaim sepanjang 2020 di Provinsi Riau, BPJamsostek sudah membayarkan
              senilai Rp1,07 triliun. Untuk jumlah kasus yang dibayarkan, sampai Juni 2021 terdapat 29.292
              klaim kasus JHT, 3.528 kasus JKK, 623 kasus JKM, serta 1.404 kasus JP.
              Sedangkan jumlah kasus sepanjang 2020 yaitu 67.323 kasus JHT, 13.568 kasus JKK, 1.085 kasus
              JKM, dan 2.973 kasus JP.

              Saat ini sesuai UU Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja pasal 82, kami memiliki program jaminan
              baru  yaitu  Program  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan.  Dengan  regulasi  tersebut,  kini  ada  lima
              program jaminan yang dijalankan oleh BPJamsostek. (Arif Gunawan)








                                                           49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55