Page 137 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2021
P. 137

Tindakan  sepihak  ini  menurut  Said  merugikan  pekerja  outsourcing  di  seluruh  Indonesia.  Ia
              menilai,  direksi  tidak  berhak  mengeluarkan  peraturan  tersebut,  lantara  pekerja  outsourcing
              merupakan pekerja dari vendor.

              Terima kasih telah membaca Kompas.com.

              Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

              Daftarkan  email  Said  menyayangkan  tindakan  PLN  yang  kurang  memanusiakan  pekerja
              outsourcing.
              Padahal  para  pekerja  outsourcing  tersebut  melakukan  pekerjaan  into  (  core  business  )
              perusahaan.

              "Ini  seperti  perbudakan  modern,  anehnya  kesejahteraan  tidak  diatur  vendor  atau  agen
              outsourcing, tapi malah malah diatur direksi. Ngapain direksi mengeluarkan peraturan (untuk
              outsourcing)? Kan bukan karyawannya," ungkap Said.

              Said menjelaskan, ada banyak buruh outsourcing yang meninggal disengat listrik, sayangnya
              keluarga dan ahli waris tidak mendapatkan kompensasi apapun dari PLN. Hal ini tentunya perlu
              menjadi  perhatian pemerintah  untuk  mensejahterakan  buruh  outsourcing,  utamanya  sebagai
              garda depan dalam menyediakan, dan melayanai masyarakat.

              "Banyak  petugas  outsourcing  PLN  yang  meninggal  disengat  listrik  di  pelosok  negeri.  Buruh
              outsourcing  PLN  adalah  garda  depan  dalam  menyediakan,  melakukan  maintainance  untuk
              rakyat. Tetapi THR-nya dibayar sekedarnya ada yang Rp 1 juta, Rp 2 juta. Walau dikatakan
              Menteri, BUMN rugi Rp 500 triliun, tetapi bonus akhir tahunnya ratusan juta," tegs dia.

              .Menanggapi  hal  itu,  Vice  President  Public  Relations  PT  PLN  (Persero)  Arsyadani  Ghana
              Akmalaputri  mengungkapkan,  pembayaran  THR  pekerja  outsourcing  merupakan  ranah
              hubungan  industrial  antara  pekerja  outsourcing  dengan  perusahaan  pekerja  atau  vendor.
              “Terkait permasalahan THR dan pengupahan pekerja vendor, hal tersebut merupakan ranah
              hubungan industrial antara pekerja vendor dengan perusahaan pekerja, bukan dengan PT PLN
              (Persero),”  kata  Arsyadani  kepada  Kompas.com,  Kamis  (10/6/2021).  Arsyadani  memastikan,
              pihaknya telah memenuhi segala kewajiban yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2016
              tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di




























                                                           136
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142