Page 172 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2021
P. 172

Dalam kegiatan tinjauan kelompok budidaya ikan Nila Fadillah di Desa Wargakerta, Sukarame,
              Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ida menyampaikan apresiasi atas kemampuan bertahan
              itu.  Selain  itu,  dia  turut  berbangga  karena  kelompok  budidaya  ikan  nila  di  Sukarame  terus
              berkembang.

              Awalnya, kelompok itu hanya memiliki 6 anggota dengan 18 kolam ikan. Selama 2018 sampai
              2019, tidak ada penambahan anggota. Namun setelah kelompok budidaya ikan di Sukarame
              menerima bantuan pelatihan dari tim perikanan BLK Lembang dan program Jaringan Pengaman
              Sosial  (JPS)  Tenaga  Kerja  Mandiri  (TKM)  Kemnaker  pada  2020,  anggota  kelompok  jadi
              bertambah.

              "Penambahan anggota kelompok menjadi 26 orang dengan jumlah kolam budidaya menjadi 50
              kolam budidaya. Jadi benar-benar ada Fadillah-nya (keutamaan). Saya yakin lama-lama bisa jadi
              satu kampung kelompok budidaya ikan nila di Sukarame," kata Ida pada Rabu (9/6).

              Ida meminta para anggota kelompok budidaya ikan nila di Sukarame tidak lekas berpuas diri.
              Sebaliknya,  mereka  didorong  untuk  terus  meningkatkan  kapasitas  diri.  Dia  menilai,  prospek
              pengembangan budidaya ikan nila akan semakin cerah ke depannya.

              Sementara, Kepala Desa Wargakerta Nurul Muhtadin menjelaskan, budidaya ikan nila tersebut
              menambah manfaat desa. Kelompok budidaya inkubasi ikan nila Fadillah yang merupakan binaan
              JPS TKM itu juga menjadi pemasok ikan yang kemudian dipasarkan oleh BUMDES Wargakerta.

              "Sejak  2018  hingga  hari  ini,  budidaya  ikan  nila  Fadillah  perkembangannya  sangat
              menggembirakan. BUMDes Wargakerta telah menghasilkan PAD sebesar Rp100 juta," ujarnya.

              Dari budidaya ikan nila, Ida melanjutkan kunjungan kerja ke sentral kelompok Tasik Lobster
              (TASTER) Air Tawar yang berlokasi di Kampung Bantar RT004/RW005 Kelurahan Bantarsari,
              Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.

              Dalam kesempatan itu, Ida kembali menyampaikan apresiasi kepada kelompok budidaya TASTER
              yang berfokus mengembangkan lobster jenis red claw atau capit merah sejak 2013. Lobster ini
              merupakan jenis lobster air tawar konsumsi yang bertekstur lebih besar dibandingkan lobster air
              tawar lain.

              Pemimpin  kelompok  budidaya  TASTER  Taufikullah  yang  dipanggil  Kang  Opik  menyatakan
              komitmen untuk terus meningkatkan produksi dan merekrut anggota baru. Dari budidaya lobster
              seorang diri, kini Kang Opik memimpin 50 kelompok TASTER di wilayah Bungursari. Mulai dari
              indukan, anakan, hingga tahap konsumsi.

              "Kelompok TASTER ini menjadi inkubasi bisnis. Ini luar biasa dengan pasar dari Tasikmalaya
              hingga keluar Tasikmalaya," ujar Ida.

              Berkat inisiatif Kang Opik, pengembangan budidaya lobster Cherax terbukti mampu menyerap
              tenaga kerja dan banyak melahirkan wirausaha baru. Ida memaparkan, Kang Opik menjadi salah
              satu warga Tasikmalaya pemenerima program TKM yang diteruskan Kemnaker melalui program
              JPS 2020.

              "Kang Opik bersama teman-teman bisa survive. Kita butuh Kang Opik-Kang Opik baru. Bukan
              hanya di Tasikmalaya tapi juga di kabupaten lain," kata Ida.








                                                           171
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177