Page 104 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 104

"KSPI menyesalkan dan mengutuk keras sikap Panja Baleg Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang
              terkesan  melakukan  rapat  diam-diam  dan  dadakan,  yang  melanggar  undang  undang
              keterbukaan informasi yang menjadi hak publik" kata Presiden KSPI Said Iqbal lewat keterangan
              tertulisnya, Senin (3/8/2020).

              1.  Aksi  unjuk  rasa  ini  akan  berlangsung  hingga  14  Agustus    Aksi  unjuk  rasa  KSPI  menolak
              pembahasan Omnibus Law RUU CIptaker di depan Gedung DPR, Senin (3/8/2020) (Dok. IDN
              Times/KSPI)    Menurut  Presiden  KSPI  Said  Iqbal,  aksi  serupa  juga  akan  dilakukan  secara
              bergelombang di berbagai provinsi, dan puncaknya adalah tanggal 14 Agustus 2020 bersamaan
              dengan Sidang Paripurna DPR RI yang akan diikuti puluhan ribu buruh.

              Aksi ini dilakukan lantaran pembahasan Omnibus Law tetap dilakukan meski DPR sedang reses.

              "Mereka, patut diduga, seperti sedang mengejar setoran dan ketakutan menghadapi rakyat dan
              kaum buruh yang sudah banyak menyampaikan penolakan," ujar Iqbal.

              "Kami bertanya-tanya. Ada kepentingan apa, sehingga para anggota Panja Baleg Omnibus Law
              tersebut ngebut membahas RUU yang banyak ditolak berbagai pihak ini? Padahal Omnibus Law
              menyangkut kepentingan rakyat dan akan berdampak 30 hingga 40 tahun ke depan bagi Bangsa
              Indonesia,  tetapi  justru  pembahasannya  dilakukan  dengan  terburu-buru  dan  diam-diam,"
              sambungnya.

              Lanjutkan  membaca  artikel  di  bawah    Editor's  picks    Pengakuan  Korban  Fetish  Kain  Jarik,
              Awalnya  Kasihan  Malah  Dilecehkan    Heboh  Rambut  Pasha  'Ungu',  Kemendagri:  Gak  Ada
              Aturannya, Gak Masalah  Muhammadiyah: Nadiem Datang Minta Maaf dan Janji Evaluasi POP
              2. KSPI mengimbau pemerintah untuk fokus skema pencegahaan PHK  Aksi unjuk rasa KSPI
              menolak pembahasan Omnibus Law RUU CIptaker di depan Gedung DPR, Senin (3/8/2020)
              (Dok.  IDN  Times/KSPI)    Dalam  aksinya,  KSPI  meminta  agar  Omnibus  Law  dihentikan
              pembahasannya.  Selanjutnya,  DPR  bersama  pemerintah  fokus  pada  strategi  pencegahan
              darurat PHK yang mengancam jutaan buruh.

              KSPI menilai, sampai saat ini belum melihat ada  road map  dari Menteri Ketenagakerjaan dan
              Menko Perekonomian terkait strategi untuk mencegah darurat PHK massal akibat COVID-19.

              Menurut  Said  Iqbal,  khusus  untuk  anggota  KSPI  di  sektor  tekstil  dan  garmen  saja,  selama
              pandemi ini sudah 96 ribu orang dirumahkan. Sebagian besar tidak mendapatkan upah penuh.
              Sedangkan yang di-PHK sudah mencapai 100 ribuan orang yang tersebar di 57 perusahaan.
              Sedangkan  yang  masih  dalam  proses  PHK  dan  saat  ini  sedang  dalam  perundingan  dengan
              serikat pekerja terjadi di 15 perusahaan.

              3. Pembahasan RUU Ciptaker oleh Tim Tripartit telah selesai dan segera disampaikan ke DPR
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. (IDN Times/Hana Adi Perdana)  Sementara itu, Menaker
              Ida Fauziyah mengatakan pembahasan RUU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan yang dilakukan
              bersama Tim Tripartit telah selesai dan segera disampaikan ke DPR RI.

              "Seluruh masukan dari tim Tripartit ini akan dipergunakan sebagai rumusan penyempurnaan
              dari Draft RUU Cipta Kerja yang telah disampaikan ke DPR. Hasil rumusan penyempurnaan ini
              segera disampaikan ke DPR," kata Menaker Ida dikutip  ANTARA  , Senin (3/8/2020).

              .







                                                           103
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109