Page 68 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 68
Beberapa bentuk kolaborasi dan sinergi seperti selalu mengedepankan dialog dalam
menampung aspirasi pemangku kepentingan, memberikan pemahaman yang positif kepada
mereka mengenai RUU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan dan mendukung serta
berkontribusi dalam aktivitas komunikasi publik terkait RUU itu.
RUU Cipta Kerja, kata Menaker Ida, adalah upaya pemerintah memperluas kesempatan kerja,
meningkatkan pelindungan dan kelangsungan bekerja, serta meningkatkan perlindungan hak
dalam hal terjadi PHK.
"RUU itu sendiri dirancang untuk menjawab kebutuhan tantangan ketenagakerjaan, apalagi di
saat kondisi pandemi COVID-19," katanya.
Menurut dia, RUU Cipta Kerja tidak hanya bertujuan untuk membuka kesempatan kerja bagi
calon pekerja tapi juga yang masih bekerja, yang harus dipastikan pengembangannya.
Ida menegaskan bahwa kondisi yang timbul akibat COVID-19 membuat pemerintah semakin
terdorong untuk menuntaskan RUU Cipta Kerja, mengingat terjadi penambahan jumlah
pengangguran saat pandemi.
"RUU Cipta Kerja ini menentukan relevansinya ketika kondisi sulit seperti ini. Salah satu
contohnya bagaimana memberikan jaminan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan, termasuk
bagi pekerja waktu tertentu atau pekerja kontrak," katanya.
Sebelumnya, pembahasan RUU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan telah diselesaikan oleh Tim
Tripartit yang terdiri dari unsur pemerintah, pengusaha seperti APINDO dan KADIN, serta
berbagai lembaga serikat pekerja dan buruh.
Proses selanjutnya Kementerian Ketenagakerjaan akan menyampaikan hasil pembahasan Tim
Tripartit kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan kemudian akan diserahkan ke
DPR untuk proses pembahasan berikutnya.
67