Page 157 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2020
P. 157

Menteri  Tenaga  Kerja  Ida  Fauziyah  mengungkapkan,  PP  ini  bertujuan  untuk  memberikan
              perlindungan bagi peserta, kelangsungan usaha dan kesinambungan penyelenggaraan program
              jaminan  sosial  ketenagakerjaan  selama  wabah  corona  (Covid-19).  "Supaya  perusahaan  dan
              pekerja bisa terus bertahan hingga ekonomi nasional pulih yang terpuruk akibat pandemi Covid-
              19," ujarlda di Kemnaker,kemarin (9/9).



              PERUSAHAAN DAPAT PERPANJANGAN WAKTU PEMBAYARAN IURAN

              JAKARTA (RP) - Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah RI (PP) Nomor 49
              Tahun  2020  tentang  Penyesuaian  Iuran  Program  Jaminan  Sosial  Ketenagakerjaan  Selama
              Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), pada hari Senin (31/8/2020)
              lalu.

              Menteri  Tenaga  Kerja  Ida  Fauziyah  mengungkapkan,  PP  ini  bertujuan  untuk  memberikan
              perlindungan bagi peserta, kelangsungan usaha dan kesinambungan penyelenggaraan program
              jaminan  sosial  ketenagakerjaan  selama  wabah  corona  (Covid-19).  "Supaya  perusahaan  dan
              pekerja bisa terus bertahan hingga ekonomi nasional pulih yang terpuruk akibat pandemi Covid-
              19," ujarlda di Kemnaker,kemarin (9/9).

              Ida menjelaskan, ada tiga jenis pelonggaran iuran BPJS Ketenagak-erja an yang diatur melalui
              PP Nomor 49 Tahun 2020 tersebut Pertama, kelonggaranbatas waktu iuran jaminan kecelakaan
              kerja (JKK), iuran jaminan kematian (JKM), iuran jaminan hari tua (JHT), dan iuran jaminan
              pensiun  (JP)  setiap  bulan.  Iuran  yang  semula  harus  dibayar  pada  tanggal  15  diperpanjang
              menjadi tanggal 30 bulan berikutnya.

              Kedua, keringanan iuran JKK dan iuran JKM sebesar 99 persen dari kewajiban iuran setiap bulan.
              Ketiga,  penundaan  pembayaran  sebagian  iuran  JP  sebesar  99  persen  dari  kewajiban  setiap
              bulan. "Ketentuan relaksasi ini dimulai sejak iuran program jaminan sosial ketenagakerjaan bulan
              Agustus 2020 sampai bulan Januari2021," jelas Ida.

              Untuk memperoleh relaksasi, Ida mengatakan pasal 13 ayat (1) mensyaratkan pemberi kerja ,
              peserta  penerima  upah  dan  pesertabukan  penerima  upah  yang  mendaftar  sebelum  bulan
              Agustus 2020 diberikan keringanan iuran JKK dan JKM setelah melunasi iuran tersebut sampai
              bulan Juli 2020.

              "Dengan  adanya  penyesuaian  iuran  jaminan  sosial  ketenagakerjaan,  hak  peserta  untuk
              memperoleh  manfaat  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  tetap  dilaksanakan  sesuai  ketentuan
              peraturan perundang-undangan," katanya.

              Sementara bagi pemberi kerja, peserta penerima upah dan peserta bukan penerima upah yang
              telah melunasi iuran JKK dan JKM di bulan Agustus 2020 atau bulan berikutnya dan terdapat
              kelebihan, maka kelebihan iuran JKK dan JKM tersebut diperhitungkan untuk pembayaran iuran
              JKK dan iuran JKM berikutnya.

              Menaker  berharap  PP  ini  dapat  memberikan  manfaat  bagi  seluruh  pemangku  kepentingan
              jaminan  sosial  ketenagakerjaan  dan  meringankan  beban  pemberi  kerja  dan  peserta  dalam
              memenuhi kewajiban membayariuran jaminan sosial ketenagakerjaan selama pandemi Covid-
              19.

              "Relaksasi iuran BPTS Ketenagakerjaan diharapkan dapat memberikan ruang gerak lebih dalam
              bagi para pengusaha dalam mengalokasikan dana operasional perusahaan, " ujarnya.

              Ida  juga  menyebut  hasil  survei  onlineLembaga  Penelitian  Indonesia  (LIPI),  Badan  Litbang
              Ketenagakerjaan, Kemnaker dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

                                                           156
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162