Page 113 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 JUNI 2021
P. 113

ANGKA PEKERJA ANAK MEMPRIHATINKAN DI MASA PANDEMI

              ANAK merupakan calon pemimpin dan penerus cita-cita mulia bangsa Indonesia. Kerja sama
              berbagai pihak diperlukan untuk menjaga hak-hak anak, termasuk melindungi anak dari paksaan
              menjadi tenaga kerja dalam usia belia. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
              Anak (PPPA) I Gusti Bintang Darmawati mengatakan pemenuhan hak dan perlindungan khusus
              untuk seluruh anak merupakan hal esensial untuk terwujudnya visi Indonesia Maju. Isu pekerja
              anak  menjadi  salah  satu  isu  serius  yang  mengancam  pemenuhan  hak  anak  karena  dapat
              mengganggu  tumbuh  kembang,  kesehatan,  keselamatan,  hingga  pendidikannya.  Terlebih,
              penurunan pekerja anak merupakan salah satu dari lima isu prioritas perempuan dan anak yang
              menjadi target Kementerian PPPA hingga 2024.

              "Berbagai upaya pemerintah telah membawa sejumlah kemajuan. Namun, angka pekerja anak
              di  Indonesia  masih  memprihatinkan,  terutama  setelah  pandemi.  Maka  dari  itu,  kami  ingin
              mengapresiasi para pihak yang telah menunjukkan kontribusi dan integritasnya dalam upaya
              penanggulangan pekerja anak. Kami berharap seluruh pihak dapat memberikan peran terbaiknya
              untuk Indonesia bebas pekerja anak 2022," ulas Bintang dalam keterangan resmi, Kamis (24/6).
              Data BPS 2019 menunjukkan bahwa ada sekitar 1,5 juta pekerja anak berusia 10-17 tahun.
              Bahkan  berdasarkan  data  Sakernas,  persentase  pekerja  anak  di  Indonesia  meningkat  dalam
              kurun waktu 2 tahun terakhir. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menambahkan keberadaan
              anak di dunia kerja tidak bisa dibiarkan karena juga berpengaruh pada kualitas sumber daya
              manusia. Masalah pekerja anak bisa diakibatkan oleh situasi keluarga, latar belakang ekonomi,
              pendidikan, sosial budaya, dan lainnya.

              Karena itu, mengatasi persoalan pekerja anak harus dilakukan secara serius, terencana, dan
              berkelanjutan,  serta  dilaksanakan  secara  terpadu  dan  terintegrasi.  "Maka  dari  itu,  upaya
              penghapusan pekerja anak perlu melibatkan berbagai pihak dengan semua tingkatan, seperti
              sinergi  pentahelix  dari  pemerintah,  pelaku  usaha,  akademisi,  media,  juga  organisasi
              masyarakat," ujar Ida.

              Terkait hal itu, dalam rangka Hari Dunia Menentang Pekerja Anak, Kementerian PPPA bekerja
              sama  dengan  Bappenas,  Kementerian  Ketenagakerjaan,  YSTC  Indonesia,  dan  PAACLA
              melakukan penilaian dan memberikan penghargaan kepada 17 pemerintah daerah dan lembaga
              yang  menunjukkan  komitmen  dalam  upaya  penurunan  pekerja  anak.  Danone  Indonesia
              merupakan  salah  satu  dari  perwakilan  dunia  usaha,  perwakilan  lembaga  masyarakat,  desa
              inovatif,  dan  pemerintah  daerah  yang  mendapatkan  apresiasi  ini.  Selain  Danone  Indonesia,
              terdapat 5 dunia usaha, 6 lembaga masyarakat, 2 desa inovatif, dan 2 pemerintah daerah yang
              menerima  menghargaan  yang  sama.  Diharapkan,  penghargaan  ini  mampu  memotivasi  lebih
              banyak pihak untuk menciptakan sinergi dalam upaya memberantas pekerja anak di Indonesia.


              Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menyatakan melalui
              visi  One  Planet  One  Health,  pihaknya  berkomitmen  terhadap  kesehatan  anak,  termasuk
              perlindungan  hak  anak.  Dalam  praktik  bisnis,  kami  mewujudkan  komitmen  tersebut  melalui
              peraturan perusahaan yang melarang mempekerjakan karyawan di bawah 18 tahun. Saat ini
              Danone  Indonesia  juga  aktif  dan  menjadi  anggota  dari  Asosiasi  Pengusaha  Sahabat  Anak
              Indonesia/ APSAI.

              Tidak hanya lewat peraturan perusahaan, pihaknya juga mewujudkan komitmen tersebut melalui
              salah satu inisiatif keberlanjutannya. "Kami bekerja sama dengan LSM Jarak dan Veolia Services
              Indonesia  mengembangkan  proyek  Inclusive  Recycling  Indonesia  bertujuan  membangun
              ekosistem daur ulang yang inklusif dengan memberdayakan dan memberikan pelatihan serta
              akses kesehatan bagi para pemulung dan fasilitas pengumpulan sampah, sehingga mereka dapat
              meningkatkan taraf hidup secara sosial dan ekonomi. Program ini telah menjangkau lebih dari
              1.100 pemulung dan memberikan pelatihan di 10 kota/kabupaten di Indonesia." (OL-14).
                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118