Page 118 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 JUNI 2021
P. 118

Menurut  Anwar,  dalam mencapai  target  SDGs  tersebut,  masing-masing  negara  anggota  G20
              dapat  berkontribusi  dengan  cara  melaksanakan  komitmen-komitmen  yang  sudah  disepakati
              dalam deklarasi Menteri Ketenagakerjaan G20.

              Adapun tiga isu prioritas presidensi Italia yaitu pertama, penciptaan pekerjaan yang lebih baik
              (decent) dan setara bagi pekerja perempuan.

              Kedua, penyesuaian sistem perlindungan sosial yang adaptif dengan perubahan dunia kerja.

              Ketiga, memastikan pekerjaan digital ( platform ) dan teleworking yang tetap mengedepankan
              aspek kemanusiaan (humanis).

              "Ketiga  isu  prioritas  ketenagakerjaan  G20  sangatlah  penting  karena  mencerminkan  kondisi
              faktual  ketenagakerjaan  saat  ini  sekaligus  menjawab  tantangan  kita  ke  depan,"  ujar  Sekjen
              Kemnaker Anwar dalam pertemuan para Menteri Ketenagakerjaan anggota G20 (G20 Labour
              and Employment Ministers' Meeting/G20-LEMM) di Catania (23/6).

              Anwar  mendukung  isu  prioritas  ketenagakerjaan  tersebut,  Sekjen  Anwar  menjelaskan,
              setidaknya ada empat perhatian pemerintah Indonesia.

              Pertama,  Indonesia  berkomitmen  dalam  upaya  mengakselerasi  partisipasi  angkatan  kerja
              perempuan  di  sektor  formal,  membangun  kompetensi  dan  produktivitas  pekerja  muda
              perempuan, dan kesesuaian upah sesuai dengan nilainya.

              Kedua, Indonesia juga disebutnya berkomitmen untuk memperkuat pelaksanaan pelindungan
              sosial yang memadai, inklusif, berkelanjutan, efektif, dan dapat diakses untuk semua.

              "Pelindungan sosial ke depan harus mampu menyentuh kelompok yang rentan, termasuk bagi
              pekerja disabilitas," ucapnya.

              Ketiga, lanjut eks Sekjen Kemendes PDTT itu, terkait platform dan teleworking.

              Dia  menyatakan  bahwa  Indonesia  memiliki  perhatian  berkaitan  dengan  arrangement  atau
              regulasi bagi platform pekerja remote dan pekerja digital.


              Meskipun  demikian,  sambungnya,  penerapan  regulasi  ini  perlu  memperhatikan  kesiapan  dan
              kondisi masing-masing negara anggota G20 bekerja sama dengan mitra sosial dan didukung
              oleh organisasi internasional terkait.

              Keempat, perhatian Indonesia lainnya, yaitu memastikan kondisi kerja yang aman dan sehat
              sebagai hak fundamental bagi pekerja di semua sektor.

              "Memanfaatkan  sarana  regulasi  dan  non-regulasi  untuk  melindungi  pekerja,  memperkuat
              kolaborasi dan koordinasi di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, dan mendorong dialog
              sosial yang efektif," bebernya.
              Dia menyakini kunci keberhasilan menghadapi tantangan ketenagakerjaan yang makin kompleks
              ke depan adalah dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, serikat pekerja/serikat buruh,
              organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan mitra pembangunan internasional yang setara dan
              produktif.









                                                           117
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123