Page 99 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 JUNI 2021
P. 99

DUKUNGAN PEMERINTAH SOAL 3 ISU PRIORITAS KETENAGAKERJAAN

              Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengingatkan negara-negara
              anggota G20 tentang perlunya upaya extraordinary untuk mencapai target SDGs, khususnya
              Goal No. 8 yaitu 'Decent Work and Economic Growth'. Ia mewakili Menteri Ketenagakerjaan Ida
              Fauziyah menyampaikan hal tersebut pada pertemuan para Menteri Ketenagakerjaan anggota
              G20 (G20 Labour and Employment Ministers' Meeting/G20-LEMM) di Catania.

              Menurut  Anwar,  dalam mencapai  target  SDGs  tersebut,  masing-masing  negara  anggota  G20
              dapat  berkontribusi  dengan  cara  melaksanakan  komitmen-komitmen  yang  sudah  disepakati
              dalam  deklarasi  Menteri  Ketenagakerjaan  G20  terkait  3  isu  prioritas  presidensi  Italia  yaitu
              pertama, penciptaan pekerjaan yang lebih baik (decent) dan setara bagi pekerja perempuan.
              Kedua,  penyesuaian sistem  perlindungan  sosial yang  adaptif  dengan perubahan  dunia kerja.
              Ketiga, memastikan pekerjaan digital (platform) dan teleworking yang tetap mengedepankan
              aspek kemanusiaan (humanis).

              "Ketiga  isu  prioritas  ketenagakerjaan  G20  sangatlah  penting  karena  mencerminkan  kondisi
              faktual ketenagakerjaan saat ini sekaligus menjawab tantangan kita ke depan," ujar Anwar dalam
              keterangan tertulis, Kamis (24/6/2021).

              Dalam  mendukung  isu  prioritas  ketenagakerjaan  tersebut,  ia  menjelaskan  setidaknya  ada  4
              perhatian pemerintah Indonesia. Pertama, Indonesia berkomitmen dalam upaya mengakselerasi
              partisipasi  angkatan  kerja  perempuan  di  sektor  formal,  membangun  kompetensi  dan
              produktivitas pekerja muda perempuan, dan kesesuaian upah sesuai dengan nilainya.

              Kedua,  Indonesia  juga  berkomitmen  memperkuat  pelaksanaan  pelindungan  sosial  yang
              memadai, inklusif, berkelanjutan, efektif, dan dapat diakses untuk semua.

              "Pelindungan sosial ke depan harus mampu menyentuh kelompok yang rentan, termasuk bagi
              pekerja disabilitas," ucapnya.
              Ketiga, terkait platform dan teleworking. Ia menyatakan Indonesia memiliki perhatian berkaitan
              dengan arrangement atau regulasi bagi platform pekerja remote dan pekerja digital.

              Meskipun demikian, penerapan regulasi ini perlu memperhatikan kesiapan dan kondisi masing-
              masing negara anggota G20 bekerja sama dengan mitra sosial dan didukung oleh organisasi
              internasional terkait.

              Keempat, perhatian Indonesia lainnya, yaitu memastikan kondisi kerja yang aman dan sehat
              sebagai hak fundamental bagi pekerja di semua sektor, dengan memanfaatkan sarana regulasi
              dan non-regulasi untuk melindungi pekerja, memperkuat kolaborasi dan koordinasi di bidang
              keselamatan dan kesehatan kerja, dan mendorong dialog sosial yang efektif.

              Ia  menyakini bahwa kunci  keberhasilan  menghadapi tantangan ketenagakerjaan  yang  makin
              kompleks ke depan adalah dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, serikat pekerja/serikat
              buruh, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan mitra pembangunan internasional yang setara
              dan produktif.

              "Tindakan  ini  perlu  didukung  dengan  mengedepankan  prinsip-prinsip  pekerjaan  yang  layak,
              termasuk memperkuat dialog sosial, dan tidak meninggalkan siapa pun," jelasnya.

              Pada  kesempatan  itu,  Anwar  tidak  juga  menyampaikan  apresiasi  atas  pelaksanaan  G20
              Employment Working Group dan LEMM di bawah Presidensi Italia dan Presidensi sebelumnya,
              Arab  Saudi.  Menurutnya,  meskipun  pandemi  COVID-19  masih  berlangsung,  pertemuan  ini
              menunjukkan  bahwa  kita  memiliki  semangat  dan  komitmen  yang  sama  untuk  mempercepat
              pemulihan, khususnya di sektor ketenagakerjaan.

                                                           98
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104