Page 191 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 191

menurutnya, UU ciptaker bisa dicabut melalui legislative review ini. DPR bisa menginisiasi UU
              baru yang isinya mencabut UU Ciptaker Tak perlu banyak pasal, cukup dua. pertama mengenai
              pembatalan, kedua, soal masa berlaku.

              Namun, jika permohonan tersebut tidak diindahkan, buruh siap kembali menggelar aksi besar-
              besaran dengan titik fokus gedung DPR RI. Aksi ini rencananya akan dilakukan pada saat sidang
              paripurna pembukaan masa sidang DPR, sekitar awal November 2020.

              Dia menegaskan, aksi akan digelar terarah, terukur, dan sesuai konstitusional. Tak akan ada
              rusuh, tindakan anarkis, atau merusak kepentingan umum. "Ini aksi damai karena ini perjuangan
              yang bersih, fokus, dan tidak ada yang menunggangi. Jadi kita lihat dulu informasi kapannya
              setelah reses ini," tuturnya.

              Di samping itu, SP/SB juga tengah mengajukan judicial review untuk melakukan uji materi dan
              uji formil dari UU cipaker. Uji materi difokuskan pada isi dari UU Ciptaker klaster ketenagakerjaan,
              sementara, uji formil dilakukan karena proses pengesahan yang dicurigai cacat aturan. "Pada
              setiap  sidang,  kami  juga  akan  melakukan  aksi  di  depan  MK,"  ungkap  alumni  Universitas
              Indonesia (UI) tersebut

              Dalam  kesempatan  itu,  ia  juga  turut  menyinggung  soal  upah  minimum  tahun  2021.  Dia
              menegaskan,  bahwa  tahun  depan,  kenaikan  upah  minimum  harus  tetap  ada.  Baik  itu  upah
              minimum kabupaten/kota, upah minimum provinsi, hingga upah minimum sektoral.

              "Berapa  nilainya?  8  persen.  Dari  mana  angka  itu?  dilihat  angka  tiga  tahun  berturut-turut,"
              katanya.

              Selain itu, lanjut dia, jika berkaca pada resesi ekonomi pada krisis 1998 kenaikan upah minimum
              bisa tetap terjadi, padahal kala itu pertumbuhan ekonomi mencapai minus 13,6 persen, jauh
              lebih besar dibanding saat ini.

              "llijuannya apa? agar purchasing power tetap terjaga," ungkapnya. Apalagi mengingat investasi
              sedang tidak baik, ekspor pun sama. "Jadi tinggal konsumsi yang harus diperjuangkan untuk
              menjaga pertumbuhan ekonomi," sambungnya, nah, salah satu instrumen konsumsi ini adalah
              upah.

              Dihubungi  terpisah,  Wakil  Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional  Adi  Mahfudz  mengatakan,
              pihaknya sudah  memberi  masukan  pada  menteri  ketenagakerjaan  terkait  pengupahan  2021.
              Isinya,  mengusulkan  bagi  perusahaan  yang  tidak  terdampak  Covid-19  penyesuaian  upah
              minimum  dapat  dilakukan  secara  bipartite.  Sementara,  bagi  yang  terdampak  maka  upah
              minimum 2021 sama dengan tahun 2020 atau tidak ada kenaikan. "Pada prinsipnya kita harus
              melihat  realitas  dulu.  Secara  factual,  bahwa  inflasi  dan  pertumbuhan  ekonomi  kita  masih
              negatif," katanya.

              Lalu,  apakah  perubahan  komponen  hidup  layak  (KHL)  dari  60  menjadi  64  tidak  akan
              diperhitungkan dalam penetapan? Adi mengatakan, selama UU 13/2013 masih berlaku dan tetap
              mengacu  pada  PP  78/2015  maka  permenaker  18/2020  tentang  KHL  beriaku.  Walaupun
              pengusaha  telah  meminta  pada  menaker  agar  ditunda  terlebih  dahulu  dalam  satu  tahun  ke
              depan. Meski begitu, ketentuan ini pun masih menunggu keputusan menaker untuk menetapkan
              besaran acuan upah minimum tahun depan.

              Masukan KSPI mengenai legislative review ini pun mendapat tanggapan oleh Fraksi PKS di DPR
              Sekretaris Fraksi PKS Sukamta menyatakan bahwa saat ini mereka sedang mempertimbangkan
              untuk  mengambil  opsi  legislative  review.  Secara  paralel,  mereka  juga  melakukan  penelitian
              terhadap UU Ciptaker versi paripurna dan yang dikirim ke pemerintah sebanyak 812 halaman.



                                                           190
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196