Page 31 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 31
Suhartono menjamin pemerintah tidak pernah memberikan izin Rencana Penggunaan TKA (R PT
KA) untuk jabatan berketerampilan rendah yang seharusnya bisa diisi pekerja lokal. "Pemerintah
tidak pernah mengeluarkan izin untuk jabatan seperti petugas keamanan. Jika ditemukan kasus
seperti itu, itu pelanggaran yang akan ditindaklanjuti pengawas ketenagakerjaan," ujarnya.
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 228 Tahun 2019 tentang Jabatan Tertentu yang
Dapat Diduduki oleh Tenaga kerja Asing mengatur jenis jabatan pekerjaan tertentu yang dapat
diduduki oleh TKA Izin RPTKA dari perusahaan pemberi kerja TKA harus memenuhi syarat-syarat
jabatan itu. Jabatan yang boleh diisi TKA umumnya terbatas pada posisi profesional dan
berkeahlian khusus seperti manajer, ahli teknik, ahli mesin, analis keuangan,
penasihat/konsultan, dan spesialis.
Kekhawatiran
Sekretaris Front Nasional Pejuang Buruh Indonesia Sulawesi Tengah Jois A Laota mengatakan,
TKA dari China diketahui banyak bekerja di pabrik pemurnian logam. Berdasar laporan dari para
pekerja di lapangan, para TKA awalnya bekerja sebagai buruh kasar. "Ada yang jadi helper, gali
drainase, dan bawa alat berat. Lalu, pelan-pelan ada yang naik posisinya. Jadi, pekerjaan-pe-
kerjaan itu sebenarnya tak membutuhkan keterampilan khusus yang artinya bisa dikerjakan
tenaga lokal," katanya, di Palu.
Jois menyatakan, kondisi itu terutama terjadi pada tahap konstruksi atau pembangunan
fasilitas/pabrik pemurnian nikel di Morowali di kawasan PT IMIP dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala Bidang Pengawasan Tenaga Kerja dan Penyelesaian Hubungan Industrial Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Sulteng Joko Pranowo menyatakan, pemerintah daerah sudah memeriksa
keberadaan TKA China itu. Berdasarkan pemeriksaan itu, pekerjaan mereka sesuai dengan
rencana penggunaan TKA dari Kemenaker. "Izin dan posisi kerja mereka di lapangan sesuai
dengan jabatan yang diatur untuk TKA Jika tidak sesuai sistem, tentu tidak bisa diproses,"
katanya.
Juru bicara PT IMIP, Dedy Kumiawan, menyatakan, saat ini, TKA China di kawasan industri itu
kebanyakan bekerja di posisi permesinan, antara lain pengawas teknik, pengawas mekanik, dan
kepala departemen feronikel, yang memang membutuhkan keahlian. "Nyaris seluruh teknologi
yang dipakai dalam operasional pabrik berasal dari China. Sementara operatornya tenaga kerja
Indonesia," katanya.
Kedatangan TKA asal China yang bekerja di perusahaan nikel di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera
Selatan, juga meresahkan masyarakat setempat. Diberitakan sebelumnya, pada 24 September
2020, sebanyak 168 TKA China tiba di Manado. Mereka tiba dengan pesawat carteran dari
Ningbo, China. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan untuk bekerja pada perusahaan Grup
Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara.
Sius Kelen, warga Pulau Obi, berharap perusahaan mengutamakan pekerja asal Indonesia
dengan menerapkan sistem rekrutmen yang terbuka dan adil. Meski demikian, tak ada masalah
dengan TKA asing selama jumlahnya terbatas dan hanya mengisi posisi yang belum ada ahlinya
di Indonesia.
Sementara Handi Andrian dari Media Relation Grup Harita Nickel, yang dihubungi secara terpisah,
enggan merespons terkait TKA Ia mempersilakan untuk menghubungi pihak yang mengeluarkan
data terkait kehadiran TKA itu.
Komitmen pemerintah
Pekan lalu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan, ada sekitar
153 perusahaan yang siap masuk ke Indonesia pasca UU Cipta Kerja diimplementasikan.
30