Page 36 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 36

PBPU  dan  bukan  pekerja  (BP)  kelas  III  serta  bantuan  iuran  bagi  peserta  segmen  penerima
              bantuan iuran (PBI).
              Guru  Besar  Ekonomi  dan  Asuransi  Kesehatan  Fakultas  Kesehatan  Masyarakat  Universitas
              Indonesia (FKM UI), Budi Hidayat, mengatakan, pandemi ini juga menimbulkan sejumlah titik
              kritis dalam keberlanjutan program jaminan sosial tersebut. Hal itu antara lain terkait perubahan
              pola utilisasi pelayanan kesehatan di masyarakat.

              "Perubahan  pola  utilisasi  pelayanan  kesehatan  cenderung  menurun  saat  Indonesia  terkena
              wabah Covid-19. Penurunan ini ditemukan, baik pada angka kontak ke FKTP (fasilitas kesehatan
              tingkat primer), penurunan pada angka kunjungan ke rumah sakit, serta penurunan angka revisit
              (kunjungan balik)," katanya.

              Budi  berpendapat,  penurunan  tingkat  utilisasi  atau  pemanfaatan  pelayanan  kesehatan  bisa
              disebabkan kekhawatiran masyarakat untuk datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Namun,
              penurunan ini juga bisa terjadi karena pelayanan medis di masa sebelum pandemi tidak sesuai
              dengan kebutuhan.

              Karena itu, kajian dan evaluasi program JKN selama masa pandemi ini perlu segera dilakukan.
              Ini terutama untuk mengantisipasi risiko yang bisa terjadi di kemudian hari. Apa-

              bila penurunan utilitas pelayanan kesehatan terjadi karena adanya kekhawatiran masyarakat,
              pengobatan dan terapi pada pasien pun bisa tertunda. Akibatnya, kondisi pasien bisa memburuk
              dan kemudian terjadi peningkatan beban pembiayaan kesehatan.

              Keberlanjutan

              Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai penyelenggaraan program JKN-KIS kini telah
              berangsur  membaik,  terutama  setelah  terbitnya  Peraturan  Presiden  Nomor  64  Tahun  2020
              tentang  Perubahan  Kedua  atas  Peraturan  Presiden  Nomor  82  Tahun  2018  tentang  Jaminan
              Kesehatan.  Dalam  aturan  tersebut,  sejumlah  kebijakan  telah  diubah,  salah  satunya  terkait
              penyesuaian besaran iuran peserta.

              "Setidaknya sekarang ini BPJS Kesehatan sudah tidak mempunyai tunggakan tagihan. Namun,
              besaran iuran ini tetap harus dikaji ulang secara teratur untuk memastikan iuran masih cukup
              untuk membiayai pengobatan pasien," ujarnya.

              Kunto Ari awan dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi
              (KPK)  menambahkan,  keberlanjutan  program  JKN-KIS  juga  dipengaruhi  penanganan  pada
              potensi  kecurangan  yang  terjadi  di  lapangan.  Itu  meliputi  pengadaan  alat  kesehatan  fiktif,
              penyelewengan dana kapitasi, serta pelayanan kesehatan yang berlebihan.

              Karena  itu,  KPK  menyusun  sejumlah  rekomendasi  perbaikan  tata  kelola  dan  sistem  JKN.
              Rekomendasi itu di antaranya menyelesaikan target pedoman nasional pelayanan kesehatan,
              menjalankan kapitasi berbasis kinerja, serta menyesuaikan kelas rumah sakit berdasarkan hasil
              pembinaan Kementerian Kesehatan. (TAN)















                                                           35
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41