Page 41 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 41
"Jadi dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, kami optimalkan program Mangcovid," kata
Menaker, di Jakarta, Kamis (22/10).
Menaker menjelaskan dari program Mangcovid tersebut, nantinya para peserta bisa mandiri
untuk mengembangkannya dan menjadi seorang wirausaha dan pelaku UMKM. Para peserta
juga dilatih membuat alat disinfektan model baru dan menjadi jasa penyemprotan yang
tersertifikasi.
"Untuk optimalisasi Mangcovid, kami membutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat,
pemerintah daerah, kemudian swasta," imbuhya.
Lebih jauh Menaker mengatakan Kemnaker melaksanakan program Jaring Pengaman Sosial
(JPS). Di antara program JPS tersebut adalah pengembangan dan perluasan kesempatan kerja
yang terdiri dari program tenaga kerja mandiri untuk penciptaan wirausaha dan padat karya
yang bertujuan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan
yang berkelanjutan.
Kegiatan Usaha
Selain itu, kata Menaker, pihaknya melaksanakan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk
pekerja/buruh yang terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Untuk menjaga keberlangsungan kegiatan usaha pada masa pandemi, pihaknya sudah
melaksanakan kegiatan promotif dan preventif di antaranya dengan mengeluarkan surat edaran
tentang Rencana Keberlangsungan Usaha dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 dan Protokol
Pencegahan Penularan Covid-19 di Perusahaan.
"Kemnaker juga melaksanakan program penanggulangan Covid-19 di tempat kerja, penerapan
gerakan pekerja sehat di perusahaan, dan pengujian lingkungan kerja pada wilayah zona
merah," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Kemnaker, Haiyani Rumondang, menyatakan pandemi Covid-19 berdampak
pada semua sektor, termasuk perekonomian. Hal tersebut ditandai dengan menurunnya
produksi, pengurangan tenaga kerja, serta menurunnya daya beli masyarakat.
"Covid-19 ini tidak hanya berdampak dalam hal kesehatan, tetapi juga melemahkan
perekonomian," ucapnya.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin),
Muhammad Kayam, menyatakan, pandemi Covid-19 berdampak luas di sektor ekonomi,
khususnya sektor industri. Namun pada triwulan III, mulai terjadi kenaikan di sektor manufaktur
dengan Pur-chasing Managers' Index (PMI) mencapai 44,91 persen.
"Jadi capaian positif ini ditopang oleh subsektor industri yang membaik kinerjanya pada periode
yang sama," katanya.
la menambahkan, Kemenperin telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk menjaga
produktivitas sektor produksi.
ruf/N-3
40