Page 46 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 46

Kalau Pemerintah kejar tayang lagi dalam membuat aturan turunannya, ada dugaan, serikat
              buruh hanya digunakan sebagai stempel atau alat legitimasi saja.
              Bukankah buruh terlibat dalam pembahasan Raneangan Undang-Undang (RUU) Ciptaker?

              DPR menjanjikan buruh akan dilibatkan dalam pembahasan. Kami berharap, dilibatkan itu dalam
              arti sesungguhnya. Tapi, DPR seperti sedang kejar setoran. Buruh merasa dikhianati.

              Kenapa merasa dikhianati?

              Kami sudah menyerahkan draf sandingan usulan buruh. Tapi, masukan yang kami sampaikan,
              banyak yang tidak diakomodir. Jadi, tidak benar apa yang dikatakan DPR, bahwa 80 persen
              usulan buruh sudah diadopsi dalam Undang-Undang Cipta Kerja.

              Apa yang KSPI akan lakukan selanjutnya?

              Ada empat langkah yang akan dilakukan buruh dalam menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
              Pertama,  mempersiapkan  aksi  lanjutan  secara  terukur,  terarah  dan  konstitusional,  di daerah
              maupun secara nasional.

              Kedua, ke Mahkamah Konstitusi untuk uji formil dan uji materiil Omnibus Law Undnag-Undang
              Ciptaker.  Ketiga,  meminta  legislatif  melakukan  review  ke  DPR  dan  eksekutif  review  ke
              Pemerintah. Keempat, melakukan sosialisasi atau kampanye tentang isi dan alasan penolakan
              terhadap Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja, khususnya Klaster Ketenagakerjaan. jon

              Buruh menolak Undang-Undang Cipta Kerja, dengan demikian tidak mungkin buruh menerima
              peraturan turunannya. Apalagi, terlibat membahas Peraturan Pemerintah itu.













































                                                           45
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51