Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 43
Judul Hindari Kenaikan Tarif Cukai Berlebih
Nama Media mediaindonesia.com
Newstrend Regulasi Cukai IHT 2021
Halaman/URL https://mediaindonesia.com/read/detail/355106-hindari-kenaikan-tarif-
cukai-berlebih
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-10-23 04:40:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Budidoyo (Ketua AMTI) Kami menolak kenaikan cukai yang terlalu tinggi mengingat
industri hasil tembakau (IHT) merupakan sumber utama penerimaan cukai negara dan
merupakan industri padat karya yang melibatkan jutaan orang dari hulu hingga hilir
neutral - Budidoyo (Ketua AMTI) Serapan pembelian tembakau dan cengkih sebagai bahan baku
dalam industri rokok dan produksi rokok telah mengalami penurunan yang signifikan
neutral - Budidoyo (Ketua AMTI) Kenaikan cukai sebaiknya disesuaikan dengan kenaikan inflasi
dan pertumbuhan ekonomi agar IHT dapat terus bertahan
positive - Joko Budi Santoso (angota tim peneliti) Kebijakan tersebut justru dapat mengancam
keberlangsungan IHT yang memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional
Ringkasan
Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia menolak dengan tegas kenaikan cukai rokok yang
eksesif demi kelangsungan hidup industri hasil tembakau. "Kami menolak kenaikan cukai yang
terlalu tinggi mengingat industri hasil tembakau (IHT) merupakan sumber utama penerimaan
cukai negara dan merupakan industri padat karya yang melibatkan jutaan orang dari hulu hingga
hilir," ujar Ketua AMTI Budidoyo di Jakarta,kemarin.
HINDARI KENAIKAN TARIF CUKAI BERLEBIH
Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia menolak dengan tegas kenaikan cukai rokok yang
eksesif demi kelangsungan hidup industri hasil tembakau. "Kami menolak kenaikan cukai yang
terlalu tinggi mengingat industri hasil tembakau (IHT) merupakan sumber utama penerimaan
cukai negara dan merupakan industri padat karya yang melibatkan jutaan orang dari hulu hingga
hilir," ujar Ketua AMTI Budidoyo di Jakarta,kemarin.
42