Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 35

Saat  ini  keaktifan  pembayaran  iuran  peserta  Jaminan  Kesehatan  Nasional  dan  cakupannya
              mengalami penurunan. Hal ini diduga terkait kesulitan ekonomi masyarakat pada masa pandemi.
              Keaktifan pembayaran iuran pada peserta program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia
              Sehat menurun selama masa pandemi. Penurunan ini terutama pada segmen peserta bukan
              penerima upah atau peserta mandiri.

              Berdasarkan  data  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)  Kesehatan,  tren  penurunan
              keaktifan peserta bukan penerima upah (PBPU) mulai terjadi pada Februari 2020. Hal ini turut
              berdampak pada peningkatan jumlah peserta nonaktif.

              Pada  Desember  2019,  tingkat  keaktifan  peserta  program  Jaminan  Kesehatan  Nasional  Kartu
              Indonesia Sehat (JKN-KIS) sebesar 55,50 persen. Jumlah ini terus menurun secara berturut-
              turut,  menjadi  51,19  persen  (Februari  2020),  47,84  persen  (Juni  2020),  dan  47,20  persen
              (September 2020). Adapun jumlah peserta PBPU nonaktif pada September 2020 mencapai 16,15
              persen.
              "Penurunan tingkat keaktifan peserta program JKN, khususnya pada peserta PBPU ini perlu dikaji
              lebih lanjut lagi. Dengan demikian, intervensi yang tepat pun bisa segera dilakukan," kata Deputi
              Bidang  Koordinasi  Peningkatan  Kesejahteraan  Sosial  Kementerian  Koordinator  Bidang
              Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Tubagus Achmad Choesni, Kamis (22/10/2020).
              Selain pada tingkat keaktifan peserta, penurunan juga teijadi pada cakupan kepesertaan JKN-
              KIS. Pada 2019, cakupan kepesertaan program ini mencapai 86 persen atau sekitar 224.149.000
              penduduk  di  Indonesia.  Namun,  pada  30  September  2020,  cakupan  kepesertaan  JKN-KIS
              berkurang  sebanyak  1.667.465  penduduk.  Penurunan  ini  dapat  berdampak  pada  cakupan
              kesehatan  semesta  (universal  health  coverage)  yang  seharusnya  dicapai  minimal  95  persen
              penduduk.

              Menurut  Choesni,  kondisi  pandemi  Covid-19  memberikan  dampak  pada  berbagai  aspek
              kehidupan  masyarakat,  termasuk  aspek  ekonomi.  Hal  ini  pula  yang  mungkin  memengaruhi
              kemampuan masyarakat membayar iuran JKN-KIS.

              Setidaknya  pada  September  2020  tercatat  1,63  juta  orang  miskin  baru  dari  periode  tahun
              sebelumnya.  Jumlah  pengangguran  pun  meningkat  1,76  juta  pekerja.  Tingkat  kemiskinan
              masyarakat yang sebelumnya terus menurun kini meningkat dari 9,41 persen pada 2019 menjadi
              9,78 persen pada 2020.

              Anggaran khusus

              Staf  Khusus  Menteri  Keuangan  Bidang  Komunikasi  Strategis  Yustinus  Prastowo  mengatakan,
              berbagai strategi telah dilakukan pemerintah untuk menjaga keberlangsungan program JKN-KIS,
              khususnya pada masa pandemi Covid-19. Di antaranya melalui anggaran khusus bantuan iuran
              JKN sebesar Rp 3 triliun.
              "Peningkatan  realisasi  belanja  bansos  (bantuan  sosial)  tumbuh  79,8  persen  dari  tahun
              sebelumnya. Ini dipengaruhi salah satunya oleh pencairan bantuan premi iuran JKN dengan tarif
              yang lebih besar dalam anggaran untuk Kementerian Kesehatan," ucapnya.

              Dari  besaran  bantuan  iuran  yang  disediakan,  sampai  16  Oktober  2020,  bantuan  yang  telah
              terealisasi mencapai Rp 1,9 triliun. Besaran ini digunakan untuk pembiayaan iuran 38,7 juta
              peserta JKN-KIS.

              Selain  itu,  pemerintah  melalui  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Negara  (APBN)  juga
              mengalokasikan dana sebesar Rp 51,2 triliun  untuk bantuan iuran bagi peserta JKN segmen


                                                           34
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40