Page 104 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 104

Pemerintah juga meminta masyarakat tidak khawatir terhadap persoalan pesangon. Undang-
              Undang  Cipta  Kerja  juga  tetap  menerapkan  sistem  pesangon  bagi  masyarakat  pekerja  yang
              terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

              Fajar mengungkapkan dalam Pasal 61A Undang-Undang Cipta Kerja dijelaskan bahwa pekerja
              PKWT bisa mendapatkan kompensasi yang perhitungannya mirip dengan pesangon.

              Seperti  pada  Pasal  61A  Ayat  (1)  yang  berbunyi:  Dalam  hal  perjanjian  kerja  waktu  tertentu
              berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 Ayat (1) Huruf b dan Huruf c, pengusaha wajib
              memberikan uang kompensasi kepada pekerja/buruh.

              Hal  itu  juga  ditegaskan kembali  pada  Pasal  61A  Ayat  (2) yang berbunyi:  "Uang kompensasi
              sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) diberikan kepada pekerja/buruh sesuai dengan masa kerja
              pekerja/buruh di perusahaan yang bersangkutan." Sebagai tambahan, pada Pasal 61A Ayat (3)
              menjelaskan  bagaimana  uang  kompensasi  tersebut  akan  diatur  kembali  dalam  peraturan
              pemerintah.
              Undang-Undang Cipta Kerja juga menjadi payung hukum untuk memberikan sanksi bagi pemberi
              kerja yang tidak membayar pesangon pekerjanya. Dalam Pasal 185 Undang-Undang Cipta Kerja
              dijelaskan akan ada pidana bagi yang tidak membayar pesangon.

              Bahkan, pekerja bisa meminta PHK dengan pesangon jika ada masalah dengan pelanggaran
              norma  kerja  oleh  pengusaha.  Hal  ini  diatur  dalam  Pasal  154A.  Selain  itu,  Fajar  menyatakan
              Undang-Undang  Cipta  Kerja  menjamin  masyarakat  yang  kehilangan  pekerjaan  dapat  segera
              masuk lagi dalam dunia kerja.

              "Ini  dilakukan  melalui  pelatihan  dan  konseling,  serta  tentu  saja  cash  benefit  yang  nilainya
              diperhitungkan berdasarkan upah terakhir," ujar Fajar.

              Menurut Fajar, struktur dan skala upah menjadi hal yang wajib dalam UU Cipta Kerja sehingga
              bisa meningkatkan produktivitas dan kompetisi yang sehat di antara pekerja sesuai dengan Pasal
              92 UU Cipta Kerja.




































                                                           103
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109