Page 217 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 217

MENAKER TEGASKAN EDARAN UMP 2021 UNTUK PASTIKAN TIDAK ADA
              PENURUNAN UPAH

              Jakarta  -  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  membantah  bahwa  edaran  tentang  Upah
              Minimum  Provinsi  (UMP)  2021  yang  melarang  kenaikan  UMP  untuk  memastikan  bahwa
              jumlahnya tidak akan turun dari tahun ini.

              Ketika ditemui media dalam acara peluncuran Satu Data Ketenagakerjaan di Kantor Kementerian
              Ketenagakerjaan di Jakarta pada Kamis, Menaker Ida menyebut ada perbedaan bahasa antara
              tidak naik dengan maksud sebenarnya, yaitu memastikan bahwa UMP 2021 tidak akan turun
              dibandingkan dengan jumlah tahun ini.

              "Ini  bahasanya  beda  kalau  tidak  menurunkan  dengan  bahasa  tidak  naik  itu  beda,  makanya
              bahasanya adalah upah minimum 2021 sama dengan upah minimum 2020," katanya.

              Ida menegaskan bahwa Surat Edaran Menaker Nomor M/11/HK.04/x/2020 tentang Penetapan
              UMP  2021  pada  Masa  Pandemi  Corona  Virus  Disease  2019  (COVID-19)  dimaksudkan  agar
              perusahaan tetap mempertimbangkan perlindungan upah terhadap pekerja di tengah pandemi
              yang berdampak pada ekonomi.

              Keputusan itu diambil karena pandemi menyebabkan dampak yang signifikan terhadap daya
              ekonomi masyarakat secara umum.

              Sebelumnya, edaran dari Menaker memastikan bahwa UMP 2021 tidak akan mengalami kenaikan
              atau tetap sama dengan 2020. Keputusan itu dilatarbelakangi COVID-19 yang memukul ekonomi
              dan berdampak pada kemampuan perusahaan memenuhi hak pekerja, termasuk upah.

              Langkah itu diambil untuk memberikan perlindungan dan kelangsungan bekerja bagi pekerja
              serta menjaga kelangsungan usaha, dengan melakukan penyesuaian terhadap penetapan UMP
              pada situasi pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

              Namun, keputusan final berada di tangan masing-masing kepala daerah. Sejauh ini terdapat lima
              provinsi yang sudah menetapkan kenaikan UMP 2021, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa
              Timur, D.I. Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.

              Terkait dengan keputusan lima gubernur itu, Ida mengutarakan keyakinannya bahwa pemerintah
              daerah melakukannya setelah mempertimbangkan dengan bijak kondisi keberlangsungan usaha
              di daerah masing-masing.

              "Saya  percaya  bahwa  para  gubernur  juga  mendengarkan  stakeholder  ketenagakerjaan,"
              demikian Ida.















                                                           216
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222