Page 332 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 332
Meski melalui diskusi yang panjang dan alot dalam tubuh APKASI, namun menurut Zaki, pada
akhirnya APKASI bisa menerima UU Cipta Kerja dalam rangka mendukung percepatan proses
perizinan investasi yang ada di Indonesia. "Kondisi ini membuat kami mendukung upaya segera
disahkannya UU Cipta Kerja ini," ungkap Zaki.
Terlepas dari adanya pro dan kontra terhadap UU Cipta Kerja, dikatakan Zaki, diperlukan adanya
terobosan yang bisa dilakukan pemerintah pusat untuk mengatasi berbagai macam masalah
yang dihadapi saat ini seperti tingginya angka pengangguran dan terbatasnya lapangan kerja
serta rumitnya berinvestasi di daerah.
"Pasal-pasal terkait perizinan diintegrasikan dalam UU Cipta Kerja. Itu menyederhanakan dan
memangkas lapisan-lapisan birokrasi dari tingkat daerah tingkat dua, provinsi hingga pusat,"
beber Zaki.
Meski ada kebutuhan investasi yang mendesak, kata Zaki, perlindungan dan jaminan bagi buruh
tetap terjaga dalam UU Cipta Kerja. Dia meluruskan sejumlah kesalahpahaman penolak UU Cipta
Kerja terkait beberapa poin.
"Semua yang digembar-gemborkan (dalam demo), seperti tidak ada cuti dan upah minimum dan
lain sebagainya itu tidak benar," Zaki meluruskan.
Zaki juga meluruskan kekeliruan yang tidak berdasar lain yang dipahami masyarakat tentang UU
Cipta Kerja. Seperti soal outsourcing dan soal isu memuluskan tenaga kerja asing (TKA). "Selama
TKA ini memiliki kemampuan lebih dan spesifik yang tidak dimiliki pekerja kita serta dibutuhkan
oleh industri, tentu kami harus mengizinkan mereka masuk," kata Zaki.
Menurutnya, TKA masuk ke Indonesia harus ada transfer teknologi dan pengetahuan dari TKA
yang berkualifikasi kepada tenaga-tenaga kerja Indonesia. Dia menegaskan, meskipun
wilayahnya membutuhkan percepatan investasi namun tetap memperhatikan hak-hak buruh.
"UMK di Kabupaten Tangerang kurang lebih sudah Rp 4.168.000. Untuk kebutuhan hidup layak
di Kabupaten Tangerang, kalau dari hitung-hitungan teman serikat itu dibutuhkan sekitar hampir
empat jutaan. Itu artinya ada selisih untuk menabung," kata Zaki.
Editor : Aris Cahyadi (aris_cahyadi@investor.co.id).
331