Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 82
Judul Pekerja Migran Asal Pati Dianiaya Majikan di Singapura hingga Buta
Nama Media Kompas
Newstrend Kasus PMI Sugiyem
Halaman/URL Pg11
Jurnalis Dit
Tanggal 2020-11-06 04:23:00
Ukuran 98x75mmk
Warna Hitam/Putih
AD Value Rp 32.340.000
News Value Rp 97.020.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Rodli (Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Badan Pelindungan Pekerja
Migran Indonesia) Sejak April 2020, majikan perempuan sering marah-marah. Saat memuncak,
Sugiyem dipukul dengan gantungan baju plastik hingga beberapa lapis
Ringkasan
Sugiyem (49), pekerja migran asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dianiaya majikannya di
Singapura hingga bermasalah pada penglihatan dan pendengaran. Kepala Seksi Perlindungan
dan Pemberdayaan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Semarang Rodli,
Kamis (5/11/2020), mengatakan, Sugiyem berangkat ke Singapura melalui Batam, Kepulauan
Riau, pada 2015 dengan jalur nonprosedural sehingga tidak terdata di dinas tenaga kerja
ataupun BP2MI. Pada empat tahun pertama, ia beketja pada satu majikan dengan dua kali
kontrak. Pada Agustus 2019, agen di Singapura memindahkannya ke majikan kedua.
"Sejak April 2020, majikan perempuan sering marah-marah. Saat memuncak, Sugiyem dipukul
dengan gantungan baju plastik hingga beberapa lapis," ujarnya. Kekerasan oleh majikan terus
berlanjut hingga membuat matanya buta. Telinga kiri Sugiyem juga terluka hingga
pendengarannya terganggu. Tangan kanannya juga disetrika hingga berbekas. BP2MI bekerja
sama dengan KBRI di Singapura memberi pendampingan dalam kasus itu. (DIT)
PEKERJA MIGRAN ASAL PATI DIANIAYA MAJIKAN DI SINGAPURA HINGGA BUTA
Sugiyem (49), pekerja migran asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dianiaya majikannya di
Singapura hingga bermasalah pada penglihatan dan pendengaran. Kepala Seksi Perlindungan
dan Pemberdayaan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Semarang Rodli,
Kamis (5/11/2020), mengatakan, Sugiyem berangkat ke Singapura melalui Batam, Kepulauan
Riau, pada 2015 dengan jalur nonprosedural sehingga tidak terdata di dinas tenaga kerja
ataupun BP2MI. Pada empat tahun pertama, ia beketja pada satu majikan dengan dua kali
kontrak. Pada Agustus 2019, agen di Singapura memindahkannya ke majikan kedua.
81