Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 136

Ia mengatakan pemerintah sudah berupaya sebaik mungkin untuk mengakomodasi kepentingan
              para buruh dan pekerja.
              Kendati  demikian,  menurut  Donny,  pemerintah  tetap  mengakomodasi  beberapa  aspirasi  dari
              buruh dan pekerja.

              Namun, tak semua aspirasi buruh bisa diakomodasi. Donny mengatakan, pemerintah juga harus
              mengakomodasi pihak lain.

              Ia pun mempersilakan para buruh menggugat UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi (MK) bila
              tak sepakat.

              "Saya kira wajar saja dalam demokrasi, tapi ini sudah kesepakatan yang paling maksimal yang
              bisa dicapai untuk kemaslahatan rakyat Indonesia.

              Apabila ada yang tidak puas, ya jalur konstitusional tersedia, silakan saja. Dan pemerintah sudah
              bersiap akan hal itu," kata Donny.

              Sebelumnya DPR mengesahkan omnibus law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang melalui
              rapat paripurna, Senin (5/10/2020).

              Wakil  Ketua  DPR  Azis  Syamsuddin  mengetuk  palu  tanda  pengesahan  setelah  mendapatkan
              persetujuan dari semua peserta rapat.
              Ketua  Badan  Legislasi  (Baleg)  DPR  Supratman  Andi  Agtas  dalam  pemaparannya  di  rapat
              paripurna menjelaskan, RUU Cipta Kerja dibahas melalui 64 kali rapat sejak 20 April hingga 3
              Oktober 2020. RUU Cipta Kerja terdiri atas 15 bab dan 174 pasal.

              "Baleg bersama pemerintah dan DPD telah melaksanakan rapat sebanyak 64 kali: dua kali rapat
              kerja, 56 kali rapat panja, dan enam kali rapat timus/timsin yang dilakukan mulai Senin sampai
              Minggu, dimulai pagi hingga malam dini hari," ujar Supratman.

              Merespons undang-undang tersebut, berbagai organisasi gerakan rakyat yang tergabung dalam
              Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dan Aliansi-aliansi Daerah menyerukan aksi mogok
              nasional pada 6, 7, dan 8 Oktober 2020.

              Puncaknya,  pada  8  Oktober  akan  digelar  aksi  besar-besaran  di  depan  gedung  DPR  RI  dan
              pemerintah daerah masing-masing kota.


























                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141