Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 138

Sebab,  menurut  Donny,  aksi  mogok  tersebut  dilakukan  di  tengah  pandemi  Covid-19  saat
              perekonomian Indonesia tumbuh negatif.
              "Mogok  kerja  dalam pandemi  ini  juga  sesuatu yang  akan  mengakibatkan  perekonomian  kita
              semakin memburuk, kita sekarang sedang recovery dan sedang berusaha untuk bangkit," kata
              Donny.

              "Ya  saya  kira  semua  pihak  harus  mendukung  upaya  pemerintah  dalam  mengembalikan
              perekonomian kita menjadi normal kembali," lanjut dia.

              Donny mengingatkan, demontrasi bisa memunculkan kerumunan yang dapat menjadi medium
              penularan Covid-19.

              Karena itu, demonstrasi bisa menjadi klaster penularan Covid-19. Ia menyarankan sebaiknya
              para buruh menyampaikan protesnya secara konstitusional dengan menggugat UU Cipta Kerja
              ke Mahkamah Konstitusi (MK).

              "Ingat  ada  protokol  kesehatan  ya  kerumunnan  bisa  menciptakan  klaster  baru  dan  akan
              merugikan buruh sendiri," ucap Donny.

              "Jadi  saya  kira  kita  harus  bijak,  kalau  memang  ada  keberatan,  sampaikan  lewat  jalur
              konstitusional, demo itu menjadi satu alternatif terakhir," tutur dia.

              Sebelumnya DPR mengesahkan omnibus law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang melalui
              rapat paripurna, Senin (5/10/2020).

              Wakil  Ketua  DPR  Azis  Syamsuddin  mengetuk  palu  tanda  pengesahan  setelah  mendapatkan
              persetujuan dari semua peserta rapat.

              Ketua  Badan  Legislasi  (Baleg)  DPR  Supratman  Andi  Agtas  dalam  pemaparannya  di  rapat
              paripurna menjelaskan, RUU Cipta Kerja dibahas melalui 64 kali rapat sejak 20 April hingga 3
              Oktober 2020.
              RUU Cipta Kerja terdiri atas 15 bab dan 174 pasal.


              "Baleg bersama pemerintah dan DPD telah melaksanakan rapat sebanyak 64 kali: dua kali rapat
              kerja, 56 kali rapat panja, dan enam kali rapat timus/timsin yang dilakukan mulai Senin sampai
              Minggu, dimulai pagi hingga malam dini hari," ujar Supratman.

              Merespons undang-undang tersebut, berbagai organisasi gerakan rakyat yang tergabung dalam
              Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dan Aliansi-aliansi Daerah menyerukan aksi mogok
              nasional pada 6, 7, dan 8 Oktober 2020.

              Puncaknya,  pada  8  Oktober  akan  digelar  aksi  besar-besaran  di  depan  gedung  DPR  RI  dan
              pemerintah daerah masing-masing kota.

















                                                           137
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143