Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 209

Awiek menilai masuknya WNA dari Cina ke Makassar itu sangat tidak tepat jika dilihat dari segi
              waktu. Sebab PPKM Darurat baru saja diberlakukan.
              "Masuknya 20 tenaga kerja asing China ke Makassar saat PPKM Darurat sangat tidak tepat dari
              aspek waktu. Meskipun TKA tersebut sudah melalui prosedur kedatangan orang asing, yakni
              melalui karantina, namun karena waktunya bersamaan dengan PPKM Darurat membuat publik
              merasa ada perlakuan khusus," ujar Awiek, kepada wartawan, Senin (5/7/2021).

              Menurutnya mungkin saja sebenarnya masuknya WNA itu ke Makassar sudah sesuai ketentuan.
              Hanya saja, informasi yang terbatas menyebabkan kecurigaan publik.

              Awiek sendiri menegaskan pihaknya sama sekali tidak anti terhadap investasi. Pihaknya mengaku
              memahami kebutuhan tenaga kerja untuk proyek program strategis nasional.


              "Namun, karena waktu yang tidak tepat menyebabkan tanggapan yang keliru di masyarakat.
              Beda halnya ketika kedatangan TKA tersebut tidak barengan dengan PPKM Drurat, maka publik
              tidak ada kecurigaan dan kecemburuan," jelas dia.

              "Ini  juga  mengulang  peristiwa  masuknya  TKA  ketika  berbarengan  dengan  larangan  mudik
              beberapa waktu lalu," imbuhnya.

              Oleh  karena  itu,  Ketua  DPP  PPP  tersebut  mengimbau  pemerintah  untuk  memperhatikan
              sensitivitas publik.

              Dengan kata lain, setiap kebijakan harus disinkronkan dengan yang lainnya agar maksud yang
              baik tidak disalahpahami.

              "Jangan  sampai  upaya  maksimal  dari  pemerintah  memutus  mata  rantai  penyebaran  covid
              diganggu oleh hal-hal yang sebenarnya bisa diantisipasi," tandasnya.








































                                                           208
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214