Page 5 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 AGUSTUS 2020
P. 5

Wacana  pemberian  bantuan  ini  muncul  sebagai  bentuk  perluasan    bantuan  sosial    (bansos)
              kepada masyarakat di tengah pandemi  Virus Corona  a atau  covid-19  .
              Menurut kabar yang beredar, nominal bantuan yang akan diberikan pemerintah jumlahnya senilai
              Rp 600.000.

              Nah, informasi ini yang harus menjadi perhatian  karyawan swasta  .

              Bahwa bantuan uang tersebut akan pemerintah berikan kepada setiap enam bulan lamanya.

              Jadi setiap bulan,  karyawan swasta  akan mendapat bantuan uang tunai Rp 600.000 selama
              enam bulan.

              Tapi tidak semua karyawan yang akan mendapat bantuan tersebut. Ada beberapa syarat untuk
              bisa mendapatkan bantuan tersebut.

              Pertama, penerima gaji dari pemerintah haruslah seorang karyawan dari sektor swasta. Kedua,
              penerima merupakan karyawan dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.
              Adapun pekerja dengan gaji di atas Rp 5 juta dipastikan tak akan mendapat bantuan tersebut.


              Staf Khusus  Menteri Keuangan  , Yustinus Prastowo, mengatakan rencana pemberian bantuan
              ini masih difinalisasi di internal pemerintah, termasuk Kementerian Keuangan.

              Dia  menjelaskan,  munculnya  wacana  ini  karena  pemerintah  ingin  mendongkrak    daya  beli
              masyarakat guna menopang laju konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi secara
              keseluruhan.

              "Bantuan  ini  perluasan  di  luar  penerima  (bansos)  untuk  membantu    daya  beli    masyarakat.
              Mereka yang dapat bantuan ini dipastikan terdampak pandemi, tapi di luar penerima bansos,"
              kata Yustinus, Selasa (4/8/2020).
              Seperti diketahui, saat ini pemerintah telah memberikan bantuan kepada masyarakat ekonomi
              rendah atau kurang mampu dan UMKM.

              Dan pemerintah menilai bahwa para karyawan juga berhak menerima bantuan tersebut.

              "Tapi mengenai nominalnya dan berapa lama bantuan akan diberikan masih difinalisasi," ujar
              Yustinus.
              Selain nominal dan berapa lama waktu pemberian bantuan, Yustinus menambahkan, pemerintah
              juga masih melakukan finalisasi terkait sasaran penerima bantuan tersebut.

              Termasuk berapa banyak karyawan yang akan mendapatkan bantuan ini.

              Begitu  juga  dengan  validitas  data  penerima  yang  hingga  saat  ini  masih  disiapkan.  Besar
              kemungkinan pemerintah akan memakai data BPJS Ketenagakerjaan.

              Yustinus  mengungkapkan,  pemerintah  memiliki  anggaran  yang  cukup  untuk  mewujudkan
              rencana pemberian bantuan tersebut.

              Adapun sumber anggarannya diambil dari alokasi dana program  Pemulihan Ekonomi Nasional
              (PEN) dengan pagu mencapai Rp 695 triliun.

              Bila  disetujui,  rencananya  kebijakan  ini  akan  diluncurkan  pada  bulan  ini  atau  bulan  depan.
              Tujuannya, agar pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 tetap terjaga.

              "Secepatnya setelah administrasi beres, harusnya di kuartal III 2020," ujar Yustinus.

                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10