Page 423 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 423
DEMO DI DPRD JABAR RICUH, POLISI: BUKAN MAHASISWA DAN BURUH
Bandung Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung menyatakan, massa aksi di depan
Gedung DPRD Jawa Barat, bukan dari kalangan mahasiswa dan buruh. Pihak kepolisian masih
mengidentifikasi pelaku yang membuat aksi unjuk rasa berujung kericuhan.
Diketahui, aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di
Gedung DPRD Jabar, berakhir ricuh. Pihak kepolisian akhirnya membubarkan massa dengan
menembakkan gas air mata dan water canon.
Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya menyebut massa yang melakukan
tindakan anarkis bukan dari kalangan mahasiswa maupun buruh. Pada siang hari, memang ada
sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung melakukan demo. Namun, sejak
sore hingga malam hari para pedemo terlihat bukan lagi dari elemen mahasiswa.
"Bukan massa buruh, bukan massa mahasiswa. Tadi, setelah mahasiswa melakukan
demonstrasi, ada massa lain yang datang ke DPRD untuk melakukan unjuk rasa lagi.
Diperkirakan dari kelompok lain yang bukan mahasiswa," katanya, Selasa (6/10/2020).
Ulung mengatakan, massa aksi yang bergerak sore hari memicu aksi dorong-dorongan di depan
Gedung DPRD Jabar. Mereka ingin menguasai gedung DPRD Jabar tersebut.
Namun demikian, Ulung mengaku pihaknya masih mendalami siapa-siapa yang ikut terlibat
dalam demonstrasi. "Mereka tadi dorong-dorongan dengan anggota dan berupaya menguasai
gedung dewan, serta melakukan pelemparan. Sekarang masih kita dalami," ujarnya.
Ia berkata, petugas membubatkan massa karena berdasarkan aturan, unjuk rasa tidak melebihi
pukul 18.00 WIB.
"Yang pertama sudah melewati jamnya. Terus yang kedua mereka sengaja memancing petugas
agar petugas emosi. Ada aksi pelemparan, setelah hitung tahap satu, dua, tiga, kita maju ke
depan," ungkapnya.
Dalam pengamanan demonstrasi ini, polisi menerjunkan 650 personel untuk mengawal demo
yang dilakukan buruh dan mahasiswa. Sekitar pukul 20.00 situasi di depan Gedung DPRD Jabar
tepatnya di Jalan Diponegoro sudah berangsur kondusif.
Aksi unjuk rasa menolak imbas dari disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan Kantor
DPRD Jabar yang berakhir ricuh, sebanyak 10 orang yang diduga berasal dari kelompok pemuda
berpakaian hitam-hitam ditangkap polisi.
"Ya, ada 10 orang yang kita amankan," ujar Ulung.
Ulung menuturkan, ke-10 orang yang ditangkap oleh jajaran Tim Prabu dan Satreskrim
Polrestabes Bandung akan diperiksa oleh pihaknya terkait keterlibatan mereka dalam aksi unjuk
rasa menolak Omnibus Law yang berakhir ricuh.
"Kita akan lakukan pemeriksaan terhadap mereka dan dari kelompok mana mereka berasal,"
ujarnya.
Dalam demonstrasi tersebut, Ulung mengatakan bahwa massa melempari Gedung DPRD Jabar
dengan batu dan merusak sebuah mobil polisi.
"Untuk mobil polisi nanti kita perbaiki. Yang penting massa sudah bisa kita kendalikan dan
mereka bubar," katanya.
422

