Page 464 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 464

secara langsung melalui rekening masing-masing pekerja sebagai dampak pandemi virus corona
              atau COVID-19.
              "Jumlah ini sudah memenuhi 100 persen target di empat kantor cabang BPJamsostek yang ada
              di  Surabaya  Raya  yakni  Karimunjawa,  Rungkut,  Darmo  dan  Perak,"  kata  Kepala  Cabang
              BPJamsostek Karimunjawa Muhyidin saat temu media di Surabaya, Selasa.

              Ia  mengemukakan,  jumlah  pekerja  tersebut  telah  memenuhi  kriteria  yang  ditetapkan  dalam
              Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permennaker) No 14/2020 di antaranya aktif menjadi peserta
              hingga Juni 2020 dan upah di bawah Rp5 juta.

              "Sampai  dengan  saat  ini  jumlah  pekerja  yang  terdaftar  sebanyak  890  ribu  dan  yang
              mendapatkan BSU 497.622 sisanya yang tidak mendapatkan BSU peserta bukan penerima upah,
              jasa konstruksi serta tenaga migran," ujarnya.

              Ia mengatakan, program BSU yang digulirkan oleh pemerintah kepada pekerja penerima upah
              ini membuat sejumlah perusahaan berlomba-lomba membayar tunggakan mereka selama ini.

              "Ada  peningkatan  kepatuhan  perusahaan,  tetapi  jumlahnya  saya  belum  merekap.  Termasuk
              berapa persen peserta baru yang juga ingin mendapatkan program itu," ucapnya.

              Ia mengakui jika saat proses pengumpulan data para pekerja itu mengalami banyak kendala,
              salah satunya adalah nomor rekening bank yang tidak atas nama pribadi pekerja itu sendiri.

              "Kondisi seperti ini membuat kami bekerjasama dengan perbankan supaya bisa membuatkan
              nomor rekening atas nama pekerja tersebut," ucapnya.

              Selama  pandemi  terjadi,  kata  dia,  pihaknya  juga  memberikan  relaksasi  khusus  Jaminan
              Kecelakaan dan Kematian (JKK) memberikan diskon hingga 99 persen. Sehingga, peserta hanya
              membayar iuran sebesar 1 persen.

              "Semua  karena  pandemi  COVID-19.  Kami  berikan  relaksasi  itu  bagi  perusahaan  yang
              membayarkan," tukasnya.




































                                                           463
   459   460   461   462   463   464   465   466   467   468   469