Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 JULI 2021
P. 113
positif, mengingat ada kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi di tengah produktivitas
perusahaan yang menurun selama pandemi COVID-19.
KEMNAKER CANANGKAN 2021-2022 SEBAGAI TAHUN MAGANG
Jakarta : Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, mencanangkan tahun 2021-2022
bakal menjadi the Year of Apprenticeship alias Tahun Magang. Magang diyakini akan menjadi
solusi positif, mengingat ada kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi di tengah produktivitas
perusahaan yang menurun selama pandemi COVID-19.
"Kami canangkan Tahun 2021-2022 akan menjadi the Year of Apprenticeship alias Tahun
Magang," katanya saat menerima audiensi pimpinan Jakarta Japan Club secara virtual di Jakarta,
Rabu (30/6/2021).
Ia berpendapat, pemagangan merupakan konsep belajar sambil bekerja (learning by doing).
Proses magang akan mengajarkan peserta magang untuk membiasakan diri mengikuti proses
pekerjaan yang biasa dilakukan dan yang akan dilakukan. Melalui magang, peserta tidak hanya
melihat dan mendengarkan teori, tetapi mereka juga harus melakukan pekerjaan secara Manual
Pemagangan untuk Pencari Kerja langsung.
Dirinya juga menambahkan, melalui proses pembelajaran ini, pemagang dapat secara langsung
memperoleh keterampilan dan mengalami perubahan pengetahuan dan sikap saat bekerja. Sikap
dan keterampilan dapat diperoleh tidak hanya dari teori, tetapi juga secara langsung dialami oleh
pemagang selama mengikuti program magang di tempat kerja yang sesungguhnya.
"Magang menjadi sarana pencaker untuk learning by doing. Dengan magang yang diperoleh oleh
pencaker bukan hanya skill teknis (hardskill), tapi juga soft skill (etos dan disiplin kerja). Magang
adalah paket komplit pelatihan," ucapnya.
Ida mengungkapkan ada 1700 perusahaan Jepang yang menjadi member JJC. Mereka akan
menyampaikan dan mendorong para anggotanya di sektor otomotif, konstruksi, alat berat,
bahkan penempatan magang ke Jepang dan lainnya untuk menyelenggarakan magang.
"Kami mengajak kepada para pengusaha yang tergabung dalam JJC dan APINDO untuk
bersama-sama dengan pemerintah untuk mensukseskan program pemagangan ini, dalam
rangka menyiapkan SDM unggul menuju Indonesia Maju, " ujarnya.
"Dalam program magang ini, kami mengajak JJC agar fokus merekrut tenaga kerja, lokal agar
warga lokal sekitar perusahaan tidak merasa terkalahkan oleh para pendatang yang skillnya lebih
tnggi. Untuk itu, kami juga harapkan adanya komitmen dari disnaker dan bupati yang selama ini
menjadi krusial," sambungnya.
Sementara Presiden JJC, Takuji Konzo, menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemerintah
Indonesia mensukseskan pemagangan di seluruh perusahaan yang tergabung dalam JJC. "Kami
juga meminta dukungan Kemnaker untuk mengatasi persoalan-persoalan di lapangan, misalnya
bagaimana memberi pengertian pada SP/SB, memberi pemahaman pada pengawas di dinas-
dinas," katanya.
Dalam kesempatan audiensi virtual yang disaksikan oleh Anton Supit dan Bob Azam dari Apindo,
juga dilakukan penandatanganan buku Manual Magang oleh Menaker Ida Fauziyah.
Buku Manual Pemagangan disusun berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6
Tahun 2020 tentang Pemagangan Dalam Negeri. Buku ini menyampaikan pentingnya
perusahaan penerima Magang untuk mempunyai aturan dasar (basic rule) program pemagangan
112