Page 111 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 JULI 2021
P. 111

JALIN KERJA SAMA DENGAN KADIN, MENTERI PPPA BERHARAP PEMBERDAYAAN
              PEREMPUAN MAKIN KUAT
              Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menandatangani
              nota kesepahaman dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia ( Kadin ), di Kendari, Sulawesi
              Tenggara.

              Menteri  PPPA  I  Gusti  Ayu  Bintang  Darmawati  berharap,  kerja  sama  terkait  pemberdayaan
              perempuan dan perlindungan anak terkait dunia usaha makin kuat serta terarah.

              "Kesepakatan ini juga tidak hanya sebagai dokumen, tetapi harus menjadi tanggung jawab dan
              komitmen bersama untuk memberdayakan serta melindungi perempuan dan anak di seluruh
              Indonesia," ujar Bintang, dikutip dari siaran pers, Kamis (1/7/2021).


              Bintang  mengatakan,  kerja  sama  ini  bertujuan  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  dan
              produktivitas perempuan pelaku usaha di bidang ekonomi, sosial, dan hukum, serta pemenuhan
              hak anak.

              Ia  mengatakan,  kerja  sama  tersebut  juga  dapat  menjadi  kekuatan  dalam  mempercepat
              pencapaian  isu-isu  prioritas  pembangunan  PPPA.  Khususnya,  pada  isu  terkait kewirausahaan
              perempuan dan penurunan pekerja anak.

              "Untuk mencapai isu-isu prioritas PPPA kami tidak dapat bekerja sendiri. Dibutuhkan sinergi yang
              kuat antar pilar-pilar pembangunan," kata Bintang.
              Menurut Bintang, berbagai intervensi harus dilakukan dari berbagai sisi agar ketimpangan yang
              masih terbuka dapat ditutup.

              Nota  kesepahaman  ini  mencakup  penguatan  kapasitas  dan  promosi  bagi  perempuan  pelaku
              usaha, peningkatan perlindungan hak perempuan serta pencegahan kekerasan dan diskriminasi
              terhadap perempuan di tempat kerja.

              Kemudian, pencegahan pekerja anak dan peningkatan corporate social responsibility (CSR) untuk
              meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak.

              Sementara  itu,  Wakil  Ketua  Umum  Bidang  Pemberdayaan  Perempuan  Kadin,  Nita  Yudi
              mengatakan,  diskriminasi  tenaga  kerja  dapat  menghambat  partisipasi  perempuan  di  bidang
              ekonomi.

              "Masih  banyak  tenaga  kerja  perempuan  yang  diperlakukan  secara  tidak  adil,  mengalami
              pelecehan  sehingga  perlu  upaya  dan  kebijakan  perlindungan  tenaga  kerja  perempuan  yang
              menjamin hak-hak dasar pekerja perempuan," ujar dia.

              Selain  itu,  akses  dan  kontrol  terhadap  manfaat  keterampilan  pun  disebutkannya  masih
              didominasi oleh laki-laki.

              Oleh  karena  itu,  pendidikan  vokasi  diharapkan  dapat  memberikan  sumbangsih  ilmu  dan
              peningkatan kegiatan ekonomi. Khususnya bagi peningkatan kapasitas sumber daya manusia
              perempuan.

              "Pada akhirnya, pertumbuhan Indonesia bisa berkualitas apabila sumber daya manusianya juga
              berkualitas," ucap dia.

              Nantinya, nota kesepahaman itu akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama.

              Selanjutnya akan dibentuk kelompok kerja bersama, rencana aksi, sehingga akan melahirkan
              berbagai program dan kegiatan yang bermanfaat bagi perempuan dan anak Indonesia.

                                                           110
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116