Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 JULI 2021
P. 106

DUKUNG PPKM DARURAT, BURUH WASPADAI ANCAMAN PHK

              Jakarta  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  mendukung  penerapan  Pemberlakuan
              Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk menekan kasus pandemi Covid-19 .
              Namun ada sejumlah catatan antara lain agar penerapan PPKM darurat tidak membuat buruh
              semakin tertekan, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.

              Presiden  KSPI,  Said  Iqbal,  menyampaikan  empat  sikap  buruh  terkait  pemberlakukan  PPKM
              darurat mulai 3 hingga 20 Juli 2021.

              Pertama, kata Said Iqbal, KSPI dan buruh Indonesia mendukung langkah-langkah Pemerintah
              Indonesia  di  bawah  Presiden  Joko  Widodo  untuk  menekan  angka  pandemi  melalui  kegiatan
              PPKM. Hal ini agar penyebaran Covid-19 tidak meluas, bertambah, dan tidak membuat angka
              kematian akibat Covid-19 semakin meningkat.

              Said  Iqbal  meminta,  mengimbau  dan  meminta  kepada  buruh  di  seluruh  Indonesia  untuk
              mengikuti protokol kesehatan dan mengikuti arahan pemerintah selama pemberlakukan PPKM.
              Dalam  kaitan  dengan  itu,  pengusaha  harus  menyediakan  segala  fasilitas  terkait  protokol
              kesehatan.

              "Perusahaan harus menyediakan masker, hand sanitizer, tempat cuci tangan, dan pemberlakuan
              jarak agar tidak terlalu mendekat saat berlangsungnya proses produksi, makan siang, tempat
              ibadah di lingkungan perusahaan dan tempat parkir," kata Said Iqbal dalam keterangannya pada
              Kamis (1/7/2021).

              Sementara  bagi  perusahaan  yang  tidak  mampu,  menurutnya,  pemerintah  daerah  dan  pusat
              wajib memberikan bantuan menyediakan alat untuk memenuhi protokol kesehatan secara gratis.


              Kedua,  fakta  di  lapangan,  angka  kematian  dan  penderita  Covid-19  di  cluster  buruh  dan
              keluarganya  terus  meningkat.  Hal  ini  menjadi  persoalan  mendasar,  sehingga  muncul
              kecenderungan untuk mendahulukan aspek kesehatan atau ekonomi.

              Menurut  Said  Iqbal,  biasanya  ketika  buruh  diketahui  terpapar  Covid-19  di  lingkungan
              perusahaan, buruh cenderung diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka tidak melapor
              ke Satgas setempat. Karena jika ini dilakukan, akan dilakukan penutupan sementara perusahaan
              selama 10 sampai 14 hari.

              Di sisi lain, pihak perusahaan keberatan dengan dilakukan penutupan sementara. Sehingga agar
              tidak  sampai  ditutup,  perusahaan  yang  buruhnya  terpapar  Covid-19  cenderung  tidak  mau
              mengumumkan.

              "Akibatnya, buruh yang melakukan isolasi mandiri di rumah menularkan kepada keluarga. Inilah
              yang menjelaskan klaster pabrik sekarang merambah ke klaster keluarga," tutur Said Iqbal.
              Laporan yang diterima KSPI dalam sebulan ini, di wilayah Jabodetabek saja setidaknya 15 orang
              buruh  meninggal  dunia.  Oleh  sebab  itu,  KSPI  meminta  agar  perusahaan  dan  pemerintah
              memberikan  obat-obatan  dan  perawatan  yang secukupnya  secara  gratis  kepada  buruh yang
              terpapar Covid-19 dan harus melakukan isolasi mandiri.

              Ketiga, KSPI meminta pemerintah dalam hal ini Menteri Tenaga Kerja, Menko Perekonomian,
              dan Menteri Perindustrian untuk memastikan pemberlakuan PPKM tidak menyebabkan buruh
              dirumahkan kemudian dipotong gaji, dan terlebih lagi jangan sampai ada ledakan PHK.
              "Harus disadari, tidak hanya dampak kesehatan yang kita hadapi. Tetapi juga akibat negatifnya
              bisa berdampak pada ekonomi," kata Said Iqbal.



                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111