Page 104 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 JULI 2021
P. 104

Pada kesempatan tersebut, Menaker Ida berpesan agar semua pihak menatap ke depan untuk
              menghadapi pandemi Covid-19 dan membangun ketenagakerjaan yang lebih baik.
              Senada  dengan  Menaker  Ida,  Sekretaris  Jenderal  (Sekjen)  Kementerian  Ketenagakerjaan
              (Kemenaker) Anwar Sanusi pun menilai putusan MK sudah tepat.

              "Yang  bertindak  untuk  dan  atas  nama  organisasi  ya  memang  seharusnya  berpatokan  pada
              Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi tersebut," ujarnya, dalam
              keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Kamis.

              Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

              Daftarkan email Menurutnya, putusan MK sudah menunjukkan ketelitian dan objektivitas MK
              dalam memeriksa status kedudukan hukum pemohon Uji Materiil UU Cipta Kerja, khususnya
              klaster ketenagakerjaan.
              Sebagai informasi, MK menolak gugatan (K) SBSI dalam perkara 109/PUU-XVIII/2020 perihal Uji
              Materil UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan karena SBSI tidak
              memiliki kedudukan hukum (persona standi in judicio).

              "Amar putusan, mengadili, menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima," kata Ketua
              MK  Anwar  Usman  saat  membacakan  amar  Putusan  Nomor  109/PUU-XVIII/2020  dalam
              persidangan yang digelar secara daring.

              Berdasarkan hasil kongres keenam KSBSI, pemohon dalam hal ini diwakili oleh Ketua Umum
              SBSI Muchtar Pakpahan dan Sekjen SBSI Vindra Whindalis.

              Adapun  MK  dalam  pertimbangan  hukumnya  menyebutkan,  pemohon  dalam  permohonannya
              menerangkan sebagai badan hukum perkumpulan yang telah tercatat di Suku Dinas Tenaga
              Kerja Jakarta Pusat dan terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

              Sebelum mempertimbangkan kerugian konstitusional pemohon, MK akan mempertimbangkan
              kapasitas pemohon sebagai badan hukum perkumpulan untuk mengajukan permohonan.

              Berdasarkan Pasal 47 ayat (2) dan ayat (4) Anggaran Dasar KSBSI dan Pasal 12 ayat (7) ART
              KSBSI menyatakan ketua umum berwenang bertindak untuk dan atas nama organisasi baik ke
              dalam maupun ke luar organisasi.
              Lebih lanjut, Pasal 12 ayat (8) huruf a menyatakan sekretaris jenderal berwenang bertindak
              untuk dan atas nama organisasi terkait dengan administrasi organisasi baik ke dalam maupun
              ke luar organisasi.

              Dengan demikian yang dapat bertindak untuk mewakili badan hukum perkumpulan KSBSI adalah
              ketua  umum  untuk  mewakili  organisasi  secara  umum  dan  sekretaris  jenderal  terbatas  pada
              administrasi organisasi.

              Adapun  pemohon  dalam  permohonannya  mengujikan  sejumlah  pasal  dalam  UU  Cipta  Kerja,
              antara lain Pasal 81 angka 15, Pasal 81 angka 18, Pasal 81 angka 19, Pasal 81 angka 26, Pasal
              81 angka 27, Pasal 81 angka 37, Pasal 15, dan Pasal 81 angka (42), Pemohon juga meminta uji
              materiil UU Cipta Kerja terhadap penjelasan Pasal 154 A ayat (1) dan ayat (2), Pasal 1 ayat (3),
              Pasal 27 ayat (2), dan Pasal 28D ayat (2) UUD NRI 1945.







                                                           103
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109